Trending

Alasan Tiket Pesawat Mahal, Biaya Umrah Membengkak

Mataram (NTB Satu) – Harga tiket pesawat semakin mahal. Kondisi itu berdampak pada biaya umrah yang membengkak. Biro jasa perjalanan haji dan umrah terpaksa melakukan penyesuaian ongkos umrah di tengah makin tingginya harga tiket pesawat.

Pemilik travel haji dan umrah Darul Abidin, Alhabib Sayyid Muhammad Salim Alkaff mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat terus merangkak naik. Bahkan pihaknya kesulitan untuk mendapatkannya.

“Di sistem seat (kursi) yang tersedia sangat terbatas,” katanya, Selasa, 24 Januari 2023.

Alhabib menyebutkan, harga tiket pesawat yang sebelumnya berkisar antara Rp10 juta hingga Rp13,5 juta per jamaah (pulang pergi) naik menjadi Rp16 juta sampai Rp17 juta. Pihaknya menyiasati tingginya ongkos tiket pesawat ini dengan memilih tidak melakukan penerbangan langsung jemaah dari Jakarta ke Arab Saudi.

Jemaah terlebih dahulu harus diterbangkan ke Singapura. Dari Singapura langsung menuju Jeddah. Dari Singapura ke Jeddah, dijelaskan Alhabib, ongkosnya sekitar Rp7 juta. Ditambah ongkos dari Jakarta ke Singapura Rp 1 jutaan.

“Sehingga biaya penerbangan dapat ditekan. Kalau baliknya, dari Arab Saudi ke Indonesia, ongkosnya murah, sekitar Rp4 jutaan. Yang membengkak itu harga di Indonesia,” ujarnya.

Belum lagi komponen biaya lain yang juga mengalami kenaikan. Apalagi, saat ini pemerintah tengah mewacanakan kenaikan biaya haji hingga hampir Rp70 juta, inipun berpengaruh terhadap komponen biaya umrah.

Padahal, di Arab Saudi sendiri melakukan pelonggaran layanan masyair atau layanan paket haji. Namun berbanding terbalik dengan keadaan di tanah air. Kenaikan komponen biaya ini otomatis ongkos umrah mengalami penyesuaian. Dari sebelumnya kisaran Rp27 juta sampai Rp28 juta, naik menjadi Rp31 juta.

“Bukan tidak mungkin akan terus naik,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan kenaikan biaya perjalanan haji yang mesti ditanggung oleh jamaah pada 2023. Total biaya penyelanggaraan ibadah haji tahun ini adalah Rp98,8 juta per calon jemaah. Dari BPIH itu, 70 persen di antaranya atau Rp69 juta dibebankan kepada jemaah haji.

Hal ini, kata Alhabib, juga berdampak kepada animo masyarakat untuk berumrah. Usulan kenaikan biaya haji cukup fantastis bagi masyarakat. Sehingga tidak sedikit yang memilih menarik dananya dan mendaftar berumrah.

“Karena waktu tunggunya panjang sampai puluhan tahun, biayanya juga mahal. Jemaah umrah kami ada 40 orang yang membatalkan berhaji dan memilih berumrah. Karena itu, kami berharap pemerintah juga mengkaji kembali biaya-biaya ini sehingga masyarakat mendapatkan biaya beribadah yang layak,” harap Alhabib. (ABG)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button