Mataram (NTB Satu) – Badan Pangan Nasional pernah menyebutkan bahwa Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Barat memiliki potensi jagung berlimpah.
Namun, kendala dari hal tersebut adalah tidak dapat terdistribusi dengan cepat lantaran kelemahan sistem logistik pangan. Padahal, jagung juga menjadi salah satu sumber pakan ayam ras dan ayam petelur yang harganya meroket.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya sedang melakukan sinergi dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk mendorong percepatan mobilisasi hasil pangan dengan optimalisasi fungsi pelabuhan sebagai upaya mempercepat arus pergerakan barang terutama bahan pangan.
“Selain Kemenhub, kami pun terus melakukan kolaborasi dengan BUMN dan swasta,” ujar Arief.
Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Perhubungan, Bulog, PT. Berdikari member of ID FOOD, PINSAR, PT. Seger Agro Nusantara, serta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Dompu, bergotong royong dalam melakukan percepatan logistik pangan.
“Apabila ekosistem pangan telah berjalan, saya yakin bahwa produksi pangan yang ada di NTB seperti jagung yang cukup berlimpah akan menjadi sumber pangan bahkan bisa didorong untuk ekspor,” sebut Arief.
Apabila stok panen berkecukupan, Pemerintah Provinsi NTB dapat menyimpan hingga panen berikutnya. Sisa dari simpanan tersebut pun dapat dapat diekspor, sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo. (GSR)