Lombok Timur

Kronologi Penangkapan Aktivis FMN Saat Aksi Tolak KTT G20, Dandim 1615/Lotim Akui Atas Perintahnya

Mataram (NTB Satu) – Anggota Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Lombok Timur, yang tergabung bersama Indonesia People’s Assembly dalam kampanye G20, dikabarkan mendapat aksi teror.

Bahkan pada saat aksi pada Selasa 15 November 2022 kemarin, sejumlah anggota FMN ditangkap oleh tim gabungan TNI-Polri.

IKLAN

Diketahui sebelumnya, FMN mengkampanyekan penolakan KTT G20, dengan mengadakan mimbar bebas menentang pertemuan G20 yang dilangsungkan di Bali. Mimbar bebas tersebut berlangsung di Jalan utama Kota Selong.

Korlap aksi, Yogya Gautama Yusuf melalui pesan instan mengatakan, saat aksi itu ia mendapat terror, bahkan sejak merencanakan aksi mimbar bebas terkait KTT G20. Bahkan teror yang dialami itu semakin dirasakan saat pemberitahuan aksi dikirim ke Polres Lotim.

“Ditingkat pimpinan teror semakin meluas, bahkan beberapa orang tak dikenal mendatangi kos anggota FMN, mengaku diperintahkan oleh Kodim dan Dandim,” kata Yogya.

Tak hanya itu, pesan berisi seruan pembatalan aksi pun diterima, bahkan sebagai ganti, FMN akan diberikan sejumlah uang. “Pesan itu disampaikan dalam pesan Whatsapp dan disampaikan secara langsung via telepon kepada anggota FMN Lombok Timur,” sambungnya.

IKLAN

Lebih lanjut diceritakan, situasi semakin memburuk ketika salah satu anggota FMN, pada Selasa 15 November 2022, sekitar pukul 10.00 WITA pagi, didatangi di tempat kos oleh beberapa orang yang mengaku ditugaskan oleh Polres Lotim.

Sementara itu, pada Selasa sore 15 November 2022, saat aksi mimbar bebas berlangsung, sebanyak 15 mahasiswa diangkut paksa oleh pihak keamanan dari TNI-Polri. Sejumlah mahasiswa itu dibawa menuju Makodim Lotim untuk didalami terkait aksi tersebut.

Komandan Kodim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf. Amin Muhammad Said, dikonfirmasi ntbsatu.com membantah mengirimkan teror ke sejumlah anggota FMN.

“Kalau dari kami tidak ada itu teror,” bantahnya.

Namun ia mengakui, timnya turun untuk menanyakan maksud dan tujuan aksi FMN.

“Kami mengantisipasi adanya pihak lain yang ingin menjatuhkan Lotim. KTT itu kan harga diri negara juga,” kata Amin, Selasa 15 November 2022 malam.

Namun diakui Dandim, pada saat aksi yang berlangsung, dirinya memberikan perintah untuk membubarkan aksi massa, bahkan sejumlah anggota FMN diangkut paksa ke Makodim Lotim.

“Ketika di lapangan tadi memang saya yang ambil spanduk mereka. Mereka kami amankan ke Makodim untuk kami dalami, itu memang perintah saya langsung, dengan Kapolres di belakang saya,” tegasnya.

Dikabarkan sampai pagi ini, belasan mahasiswa yang diamankan di Makodim Lotim masih dimintai keterangan. (MIL)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button