HEADLINE NEWSHukrim

Kejari Lombok Timur Atensi 10 Proyek Embung Jerowaru: Ada Laporan, Kami Proses!

Mataram (NTBSatu) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Timur, merespons potensi masalah 10 proyek embung di Kecamatan Jerowaru. Siap proses hukum jika ada laporan.

Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Lombok Timur, Ida Bagus Putu Swadharma Diputra mengakan, pihaknya akan mencoba mempelajari proyek senilai ratusan juta tersebut.

“Terima kasih infonya. Kami coba pelajari,” katanya kepada NTBSatu, Senin, 17 Maret 2025.

Ida Bagus belum bisa berkomentar lebih jauh. Menyusul pihaknya belum menerima laporan. Kendati demikian, ia memastikan akan menindaklanjuti jika memang terdapat aduan masyarakat.

“Kalau ada laporan masyarakat tentunya laporan tersebut akan ditindaklanjuti,” ujarnya.

IKLAN

Sebelumnya, 10 proyek embung di Kecamatan Jerowaru itu mendapat kritikan dari masyarakat. Salah satunya datang dari Ketua GERAK NTB, Arsa Ali Umar.

Menurutnya, proyek embung tersebut hanya untuk keuntungan segelintir pihak eksekutif dan legislatif. Kecil persentase peruntukannya bagi para petani.

Hal itu ia ungkapkan setelah pihaknya turun melakukan pengecekan lapangan. Temuannya, satu proyek pagu anggarannya sebesar Rp191 juta. Sehingga total untuk 10 proyek tersebut sekitar Rp1,9 miliar. Namun yang mengerjakannya adalah mereka yang memiliki alat berat.

“Mereka memborongnya hanya berkisar di harga Rp30 hingga Rp40 juta. Sehingga jarak selisih dan mark up-nya terlalu drastis,” kata Arsa kepada NTBSatu.

Tidak hanya itu. Arsa juga menemukan beberapa embung petani selalu dikerjakan dan diperbaiki. Dugaannya, karena memang sejak awal proyek tidak berjalan dengan semestinya.

“Berulang-ulang dikerjakan. Padahal beberapa tahun lalu pernah juga dikerjakan,” tegasnya.

Desak Gubernur NTB Tinjau Ulang

Arsa pun mendorong Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal melakukan review dan meninjau ulang 10 proyek tersebut. Selain adanya dugaan penyimpangan, juga karena alasan efisiensi.

Menurutnya, pemerintah sebaiknya mengalihkan anggaran ratusan juta itu ke program-program yang lebih masyarakat butuhkan.

“Ada program yang jauh lebih prioritas. Seperti irigasi dan saluran air untuk petani. Makanya, saya kira program embung tidak terlalu mendesak,” tegas Mantan Ketua Divisi Jaringan dan Relawan Iqbal-Dinda Kabupaten Lombok Timur ini.

Berdasarkan dokumen NTBSatu peroleh, berikut 10 proyek di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur tersebut:

  1. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Tanggung Desa Sukadamai;
  2. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Eat Pandan Desa Pandan Wangi;
  3. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Tampah Desa Seriwe;
  4. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Montong Kelor Desa Pandan Wangi;
  5. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Malabari Lauk Desa Seriwe;
  6. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Amak Burhan Desa Pandan Wangi;
  7. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Lendang Pelisak Timuk Desa Seriwe;
  8. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Amak Suwandi Desa Pandan Wangi;
  9. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Tuping Bat Desa Lekor;
  10. Rehabilitasi/Normalisasi Embung Lendang Pelisak Lauk Desa Seriwe.

Seluruh nilai pagu proyek itu berjumlah Rp191 juta dengan Satker Balai Pengelolaan Sumber Daya Air dan Hidrologi Wilayah Sungai Pulau Lombok. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button