Mataram (NTB Satu) – Hingga September 2022, realisasi retribusi persampahan di Kota Mataram mencapai Rp3,75 Miliar, angka itu masih cukup jauh dari target per tahun 2022 yaitu Rp10 miliar.
“Pada tahun 2022, target kita naik dari Rp5 miliar ke Rp 10 miliar, karena tarif dinaikkan. Misalnya rumah tangga yang awalnya Rp5 ribu menjadi Rp10 ribu,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Kemal Islam, Rabu, 5 Oktober 2022.
Diterangkan Kemal, minimnya realisasi itu, karena rencana kenaikan tarif sebanyak dua kali lipat itu belum dapat dijalankan, karena takut memberatkan masyarakat. Sehingga secara praktek, masih menerapkan target lama, yaitu Rp5 miliar.
“Rencana itu masih dibahas oleh Pak Wali, takut masyarakat menjadi diberatkan. Sehingga target realisasi kita tahun ini sekitar Rp5 miliar lebih,” terangnya.
Pendongkrakan realisasi retribusi, lanjut Kemal, juga diupayakan melalui kerja sama penarikan tarif dengan perusahaan air minum milik daerah, PDAM Giri Menang. Namun diakui lagi, strategi itu tidak berjalan begitu mulus.
“Yang jadi persoalan tidak semua warga langganan PDAM, sehingga tidak bisa dipunguti. Lalu di PDAM sendiri banyak sekali terjadi tunggakan, sehingga realisasi yang saya pelajari setiap tahun hanya 70 persen,” tutupnya. (RZK)