Mataram (NTB Satu) – Aksi komplotan begal dan pemerkosa di Lombok Timur yang sempat menghebohkan terhenti setelah dua butir timah panas menembus paha dan betisnya.
Pelaku berinisial Z Alias Zul 42 tahun asal Dusun Toron, Desa Gereneng Timur, Kecamatan Sakra Timur, Lotim terpaksa ditembak tim Satreskrim Polres Lombok Timur ketika melawan saat hendak ditangkap, Rabu 21 September 2022 lalu.
Aksi komplotan begal ini terbilang cukup sadis. Selain merampas harta benda, mereka juga memperkosa korbannya. Bahkan, tak segan-segan membunuh apabila korbannya melawan.
Aksi komplotan yang dipimpin Zul ini melakukan kejahatan di sejumlah tempat. Kehadiran penjahat ini sangat meresahkan masyarakat. Selain sebagai eksekutor, Zul bersama tiga rekan lainnya menjadi dalang aksi kejahatan jalanan di sekitar wilayah hukum Lombok Timur.
Dari hasil laporan sejumlah korban terdapat 3 lokasi yang menjadi aksi kejahatan mereka dan menjadi atensi aparat kepolisian setempat
Selain di Dusun Tirtanadi, Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Jalan Raya Dusun Peneda Gandor, Desa Peneda Gandor, juga di BTN Jorong, Lingkungan Kelayu, Kecamatan Selong, Lombok Timur.
Sejatinya, pelaku ini telah melancarkan aksi kejahatannya sejak tahun 2017 silam yakni pada tanggal 15 Desember 2017, tanggal 3 November 2020 dan terbaru tanggal 15 September 2022.
Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, IPTU M. Fajri, mengungkapkan ke empat pelaku begal dan pemerkosa ini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) beberapa waktu lalu.
Diungkapkan Fajri, aksi para pelaku dilakukan pada malam hari yang berjumlah 4 orang.
“Pelaku Zul menjadi eksekutor yakni mendobrak pintu dan masuk ke dalam rumah korban. Sedangkan pelaku Acun menodong korban sambil menanyakan dimana korban menaruh barang berharga,” kata Fajri, Senin 26 September 2022.
Masih kata Fajri, pelaku lainnya menggeledah rumah korban dan berhasil mengambil barang berharga korban berupa 2 buah HP, uang tunai sebesar Rp. 1,5 juta.
Selain itu kata Fajri, TKP selanjutnya yang dilakukan pelaku di Peneda Gandor, korbannya merupakan salah seorang karyawan Toko Yara.
Saat itu, korban yang baru pulang kerja malam hari dengan mengendarai sepeda motor miliknya.
Setiba dijalan sepi di perbatasan Peneda Gandor dan bertepatan jalan rusak muncul satu orang pelaku dari semak-semak pinggir jalan dan langsung loncat ke atas sepeda motor korban
“Pelaku menodongkan pisau dileher korban dan memerintahkan korban turun dari kendaraan, selanjutnya pelaku memaksa korban menyerahkan barang berharga miliknya berupa kalung, cincin dan HP, setelah mendapat barang yang diinginkan, para pelaku berusaha memperkosa korban dibawah ancaman senjata tajam,” jelasnya.
Untungnya, aksi para pelaku untuk memperkosa korban tak berhasil lantaran ada warga lain yang melintas dan berusaha berteriak meminta tolong. Pelaku pun lalu kabur ke arah persawahan.
Peristiwa selanjutnya menimpa seorang ibu rumah tangga. Saat itu, pelaku tiba-tiba muncul di belakang korban yang tengah membuat kue di ruang tengah rumahnya. Kejadian itu terjadi malam hari. Para pelaku langsung menodongkan parang ke leher korban agar korban tidak berteriak dan melawan.
“Setelah memperkosa, para pelaku sadis ini mengambil harta benda milik korban berupa satu unit HP dan uang tunai milik korban. Korban tak bisa melawan karena dibawah ancaman senjata tajam dari para tersangka ini,” beber M. Fajri.
Zul selaku eksekutor begal sadis dan pemerkosa ini ditembak polisi di tempat pelariannya di Dusun Kertasari, Desa Kertasari, Kecamatan Labuhan Haji.
Dari hasil penangkapan itu, polisi mengamankan 4 buah HP milik korban diamankan dari tangan pelaku Zainul. Selain itu, 2 bilah parang, 1 unit sepeda motor Vario yang digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya.
“Saat ini tim masih melakukan pengambangan terhadap TKP lainnya yang diduga dilakukan para pelaku dalam melakukan aksi kejahatannya. Pelaku terancam hukuman 12 tahun penjara,” tandasnya. (MIL)