Mataram (NTB Satu) – Dalam rangka kunjungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil NTB, Ir. H. Achmad Sukisman Azmy pada Selasa, 1 Agustus 2023 kemarin, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB mengusulkan bantuan subsidi terkait Insektisida Organik dan Insektisida Nabati guna mendukung produksi Vanili yang lebih tinggi.
Usulan itu selaras dengan tujuan kunjungan DPP RI Dapil NTB tersebut, yakni kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah serta pembahasan permasalahan-permasalahan pada bidang pertanian yang ada di daerah.
Kepala Bidang Perkebunan, Ahmad Rifa’i, M.Si. mengatakan, Selain usulan terkait permasalahan di tembakau, komoditi Vanili juga menjadi perhatian untuk kedepannya. karena saat ini, Vanili sudah menembus pasar Ekspor di berbagai negara melalui kerja sama dengan Bank Indonesia (BI)
“Vanili di NTB terkenal terbaik dengan Vanili Organiknya di seluruh Nusantara sehingga perlu adanya bantuan subsidi terkait Insektisida Organik dan Insektisida Nabati, kata Rifa’i.
Baca Juga:
- Molor 112 Hari, DPRD NTB Sebut Pembangunan RS Mandalika Proyek Gagal
- Gubernur Lalu Iqbal Bantah Isu Dugaan Kadistanbun NTB Ditawari Demosi Mandiri
- Dewan Ingatkan Pansel tak “Main Mata” Seleksi Direksi dan Komisaris Bank NTB Syariah: Jangan Sampai Hasilnya Lebih Buruk
- Jaksa Tahan Pejabat BNI KCP Woha Tersangka Kasus KUR
Diketahui, Vanili Organik Lombok menjadi komoditas perkebunan incaran para importir global, seperti Australia, Malaysia, Singapura, Turki, Jerman, Perancis hingga Amerika Serikat.
Pada 1 Juni 2023 lalu, Vanili yang berada dari Lombok Utara dan Lombok Timur diekspor ke Amerika. Vanili tersebut ditanam pada ketinggian antara 600-700 mdpl, iklim yang kondusif turut membantu perkembangan komoditas ini. Selain itu, kualitas vanili di Lombok tidak diragukan lagi sebab telah mengantongi sertifikat dunia vanili organik.
Owner CV Rempak Organik Mohir Alfi mengungkapkan, untuk pesanan Vanili organik tahun ini, total transaksi mencapai Rp23 miliar dan pengirimannya akan dilakukan secara bertahap. Untuk bulan Juni ini nilai ekspor senilai Rp1,4 miliar.
Mengingat tanaman vanili merupakan komoditas perkebunan yang sangat potensial dan bernilai jual tinggi. (MYM)