Mataram (NTB Satu) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTB telah merilis 24 nama yang dinilai layak menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2024. Salah satunya adalah Rektor UIN Mataram, Prof. TGH Masnun Tahir.
Menanggapi hal tersebut, Masnun menjawab, untuk meningkatkan geliat demokrasi, PSI memang punya hak untuk memasukkan namanya. Namun Masnun menerangkan bahwa dirinya masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kabar yang beredar memang tidak bisa ditepis. Selain masih berstatus sebagai PNS, saya sedang dapat amanah menjadi rektor,” ujar Masnun, Jumat, 9 September 2022.
Hasil survei PSI menunjukkan bahwa NTB memang memiliki banyak pilihan calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub). Namun, menurut Masnun, calon-calon tersebut mesti duduk bersama agar visi-misi seluruh masyarakat dapat terwakili.
Disinggung mengenai apakah ia siap jika nantinya dipinang oleh satu parpol atau seorang calon gubernur, ia menjawab, segala hal memerlukan diskusi.
Masnun menjelaskan, dibutuhkan diskusi untuk menentukan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Sebab, hal tersebut merupakan persoalan publik serta terdapat berbagai regulasi yang mesti ditaati.
“Memasukkan nama saya sebagai calon gubernur adalah bentuk dari dinamika demokrasi,” papar Masnun.
Lebih lanjut, Masnun tidak dapat menepis argumen-argumen yang telah terlanjur beredar di masyarakat. Namun, ia tetap memiliki hak untuk menyepakati atau tidak suatu argumen yang telah terlanjur beredar.
“Masih banyak terdapat tokoh lain yang mesti didengar, seperti dari kalangan akademisi dan ormas. Bukan hanya saya,” ungkap Masnun.
Potensi Masnun untuk maju dalam Pilgub NTB 2024 dinilai cukup besar. Sebab, selain menjabat sebagai rektor, ia merupakan Ketua Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) NTB. Secara tidak langsung, Masnun memiliki basis massa yang cukup besar.
“Saya tidak mau gegabah. Semuanya harus berdasarkan data,” pungkas Masnun. (GSR)