Mataram (NTB Satu) – Proses evakuasi jenazah pendaki yang merupakan warga negara asing kelahiran Israel, Boaz Bar Anan yang jatuh di puncak Gunung Rinjani masih terkendala cuaca buruk. Pria berkewarganegaraan Portugal itu diketahui jatuh dari ketinggian 150 meter di lereng bagian barat laut atau Danau Segara Anak.
Proses evakuasi telah dilakukan sejak Jumat, 19 Agustus 2022, namun hingga saat ini, posisi korban belum bisa dipindah dari posisi awal.
Informasi terakhir pada Minggu, 21 Agustus 2022, Tim Evakuasi II menuju Puncak dari Pelawangan Sembalun pada pukul 04.05 Wita, dan sampai pada pukul 09.05 Wita.
Lalu setelah melakukan assesment dan persiapan, Sortie I dari Basarnas mencoba turun ke lokasi korban pada pukul 10.00 Wita.
Namun sekitar Pukul 15.16 Wita, informasi didapat bahwa Sortie I dari Basarnas sudah naik kembali, dan digantikan oleh Sortie II dari SAR Unit Lombok Timur. Lalu sekitar pukul 16.00 Wita, Sortie II kembali ke puncak dengan hasil nihil.
Karena hari sudah mulai gelap dan kondisi alam yang kurang mendukung, pada pukul 16.30 Wita Sortie II memutuskan kembali ke Pelawangan Sembalun.
“Dalam proses evakuasi, tim mengalami kendala cuaca seperti angin kencang di puncak dan medan bebatuan yang mudah jatuh. Tim evakuasi belum berhasil mengevakuasi korban, dan akan dilanjutkan kembali pada esok hari, Senin, 22 Agustus 2022,” terang Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Dwi Pangestu.(RZK)