Lombok Barat

Ketua MUI dan Walubi NTB Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi, Desa Mareje Sudah Kondusif

Lombok Barat (NTB Satu) – Para tokoh agama mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menahan diri dan tidak terprovokasi atas kasus kesalahpahaman antar kelompok masyarakat yang terjadi di Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTB, Prof. H. Saiful Muslim bersama Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) NTB, I Wayan Sianto, meminta kepada seluruh masyarakat agar menahan diri dan tidak cepat terpancing dengan narasi-narasi negatif tentang suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Terlebih, saat ini masih dalam suasana Idulfitri 1443 Hijriah.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat NTB agar mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah dan mufakat, maupun proses hukum dalam menyelesaikan permasalahan,” ungkap Saiful Muslim, dalam keterangannya di Mataram, Rabu, 4 Mei 2022.

Lebih lanjut, ia menekankan agar seluruh umat beragama menjaga kondusifitas, etika, dan norma kepercayaan masing-masing. Hal tersebut sebagai upaya untuk tetap menjaga toleransi antar umat beragama di NTB yang telah terjalin dengan baik sejak dahulu.

“Kami mengimbau agar seluruh masyarakat mampu menjaga kondusifitas dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin memecah kesatuan antar umat beragama. Semoga, imbauan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” harap Saiful Muslim.

Senada dengan itu, Ketua Persatuan Umat Buddha (Permabudhi) NTB, Herryono Soegiarto mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan mengedepankan musyawarah.

IKLAN

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mengedepankan penyelesaian masalah dengan prinsip-prinsip musyawarah dan mufakat demi menjaga nilai persatuan dan kesatuan,” harap Herryono, dalam keterangannya di Mataram, Rabu, 4 Mei 2022.

Permabudhi NTB mempercayakan konflik di Desa Mareje kepada pemerintah, Polri, serta TNI dalam menjaga kedamaian, persatuan, dan kesatuan di masyarakat.

Sebelumnya, sejumlah pemuda di Desa Mareje sempat bersitegang lantaran kesalahpahaman akibat petasan.

Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid meminta masyarakat dan pemuda untuk tidak cepat terpovokasi oleh isu-isu yang tidak benar. Ia meminta agar masyarakat dapat menahan diri dan tidak cepat emosional.

“Saya bersama Ibu Wabup dan Bapak Kapolres Lobar meminta agar kelompok pemuda menghentikan ketegangan dan selesaikanlah masalah dengan damai dan tenang,” ujarnya melalui keterangan pers, Rabu 4 Mei 2022.

Fauzan mengatakan bahwa kelompok pemuda harus menjadi perekat dan pelopor perdamaian. Ia menekankan agar para pemuda kembali bersatu dan menghentikan ketegangan akibat salah paham.

“Saya minta para pemuda terus menjaga situasi kondusif di masyarakat agar semua berjalan dengan baik,” tandasnya. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button