Mataram (NTB Satu) – Perhelatan MotoGP Mandalika pada Maret 2022 berdampak besar pada kegiatan ekonomi NTB. Total perputaran uang selama gelaran perdana balap motor bergengsi internasional ini di Lombok, Indonesia mencapai Rp606,7 miliar.
“Ternyata dampaknya luar biasa. Hitungan BPS, perputaran uang selama MotoGP, Rp606,7 miliar, ” ungkap Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah saat menerima Kepala Badan Pusat Statistik NTB, Wahyudin dan tim di pendopo Gubernur, Kamis 28 April 2022.
Mendapat paparan dan penjelasan dari BPS tentang pengaruh MotoGP terhadap kegiatan ekonomi di NTB, Gubernur mengatakan selama event MotoGP dampaknya pada pertanian, kuliner, hotel, bisnis angkutan dan lain lain sangat menggembirakan.
Kepala BPS NTB, Drs Wahyudin M.M menegaskan, perhitungan BPS berdasarkan analisa sepuluh hari jelang dan pasca gelaran MotoGP di sirkuit Mandalika. Hal ini juga berdampak pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Tadi sore saya menghadap pak Gub, ngasih hasil telaahan hasil MotoGP. Total uang berputar Rp 606.806,99 juta. Itu nilai selama sekitar 10 hari. Yakni sekitar 3 hari sebelum, dan 3 hari sesudah ditambah hari pelaksanaan MotoGP “, jelasnya.
Ditambahkan, banyak sektor yg terdampak termasuk sektor pertanian, industri, akomodasi dan makan minum, angkutan udara, angkutan darat, ASDP, ekspor dan lainnya.
Terkait analisa tersebut, pihak BPS menyebut MotoGP Mandalika tanggal 18-20 Maret 2022 cukup banyak menyedot penonton. Saat gelaran World Superbike (WSBK) November 2021 lalu, Wahyudin menjelaskan, ekonomi NTB bisa didongkrak cukup baik. Pada triwulan IV 2021, ekonomi bisa tumbuh menjadi 3,41.
“Selama satu tahun pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 2,30 persen. Tapi dengan adanya WSBK, ekonomi NTB tumbuh lebih tinggi,” ujarnya.
Event MotoGP ini jauh lebih besar dari WSBK, antusias publik menyaksikannya juga lebih besar. Sehingga ekonomi terdorong dari sisi akomodasi (hotel/penginapan), ditambah makan minum. Demikian juga transportasi yang dilibatkan sangat banyak.
Bisnis akomodasi juga mengalami pertumbuhan. Fakta lapangan, event MotoGP membuat harga-harga hotel naik sangat signifikan. Selain itu, tingkat keterisian hotel (okupansi) juga penuh.
Pergerakan aktivitas ekonomi selama gelaran MotoGP, ditambah dengan masuknya musim panen raya padi, Wahyudin menegaskan, ekonomi NTB tumbuh signifikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Provinsi NTB yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp33,06 triliun di kuartal I-2021 lalu. Pertumbuhan tersebut, terkontraksi 1,13 persen jika dibanding posisi kuartal I-2020.(ABG)