Bima (NTB Satu) – Idham Khalid (17), pelajar kelahiran 2 Mei 2004, asal Kota Bima, NTB berhasil lulus di Universitas Indonesia (UI) program studi (prodi) Geologi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pelajar asal MAN 2 Kota Bima ini berhasil masuk UI setelah melakukan riset kecil-kecilan sejak duduk di kelas XII. Ia mencari tahu mengenai prodi sedikit peminat, tetapi banyak punya peluang kerja.
Perjuangan putra pertama dari pasangan Sulistiawan dan Inte Kurniati untuk lulus di UI, tentu tidak mudah. Sebab, setiap hari, Idham akan bangun pada pukul 02.00 Wita, hanya untuk belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru-guru. Selepas itu, ia lanjut belajar di sekolah.
“Kalau mata pelajaran, hampir semua saya sukai. Cuma, mata pelajaran yang sangat saya sukai itu adalah Kimia dan Matematika Wajib,” ungkap Idham, dihubungi NTB Satu, Sabtu, 2 April 2022.
Awalnya, Idham ingin mengambil prodi Pertambangan. Namun, lantaran hanya sedikit perguruan tinggi yang menyediakan Prodi Pertambangan, akhirnya ia memantapkan diri untuk kuliah di Prodi Geologi. Selain itu, Idham merasa Prodi Pertambangan punya hubungan dekat dengan Prodi Geologi. Oleh karena dua hal tersebut, Idham memantapkan niat dan bakal berangkat ke Jakarta, menimba ilmu di salah satu kampus terbaik Indonesia itu.
“Mata pelajaran Kimia itu seru. Karena, kami membahas banyak unsur-unsur yang awalnya kami tidak ketahui sama sekali. Apalagi kalau praktikum, mencampur-mencampur larutan itu, sangat seru,” ujar pelajar yang mengidolakan sosok penemu teori Al-Jabar dalam Ilmu Matematika, Al Khawarizmi ini.
Idham bercerita, orang tuanya tak terlalu punya strategi khusus dalam mendidik. Orang tua Idham hanya berpesan agar menempuh pendidikan secara iklhas dan bersungguh-sungguh. Maka segala niatan beserta doa, kelak bakal dimudahkan Tuhan. Bahkan, Idham merasa proses belajar tidak boleh dipaksa. Sebab, Idham percaya hal yang bersifat pemaksaan, bakal berbuah sebagai tindakan yang sia-sia.
“Saya sendiri, kalau sudah tidak ada niat untuk belajar, maka saya tidak akan belajar dulu. Nanti, setelah niatnya terkumpul lagi, barulah saya belajar,” kata pelajar, yang juga mengidolakan ilmuwan Albert Einstein ini.
Terakhir, Idham berpesan kepada calon pendaftar SNMPTN tahun depan, agar menyiapkan strategi yang tepat. Sebab, siswa yang notabenenya pintar dan punya banyak sertifikat pun kerap tak lulus, hanya karena salah dalam menyusun strategi.
“Siswa MAN 2, belum ada yang lolos UI dan akhirnya saya memberanikan diri, lalu dinyatakan lolos. Sebelum saya lolos itu, saya sudah siapkan strategi. Selain itu, saya juga sudah berdiskusi dengan beberapa senior, soal apa yang perlu saya lakukan,” tutup Idham. (GSR)