Mataram (NTBSatu) – Kebijakan efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat, juga berdampak pada perbaikan Pelabuhan Carik di Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
Akibat kebijakan itu, revitalisasi jembatan yang rusak akibat gempa 2018 lalu ini tertunda. Lantaran anggaran untuk perbaikannya belum cair, baik dari pusat maupun daerah.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu Moh. Faozal menegaskan, meskipun ada penundaan perbaikan, ia tetap optimis proyek revitalisasi ini akan terealisasi.
Apalagi, pihaknya telah menyelesaikan seluruh rangkaian persyaratan pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai sumber anggaran perbaikannya.
“Dengan penundaan ini, kita masih menunggu, lelangnya juga masih kita tunggu. Tapi yang jelas, semua persyaratan DAK sudah rampung, itu saja poinnya,” kata Faozal, Selasa, 4 Maret 2025.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata ini menegaskan, bahwa anggaran perbaikan proyek ini tidak pemerintah coret. Melainkan masih dalam status ditunda (hold), akibat kondisi keuangan di berbagai sektor.
“Ini bukan dicoret, tetapi semua kondisinya sama. Janji kita dengan Bappenas, proyek ini multiyear dan target selesai pada 2025-2026,” ungkapnya.
Menurut Faozal, rencananya proyek ini akan mendapat kucuran anggaran senilai Rp39 miliar untuk membangun satu space dermaga. Termasuk, trestle satu dan dermaga satu. Setelah dana turun, revitalisasi akan berlanjut untuk menyelesaikan pembangunan dermaga dua.
“Dermaganya sudah hancur, sudah tidak berfungsi lagi. Dengan anggaran Rp39 miliar, kita akan menyelesaikan dermaga dua space. Trestle satu dan trestle dua. Jadi yang kita selesaikan T1 dan D1 agar bisa difungsionalkan,” jelasnya.
Pelabuhan Carik, kata Faozal akan fokus sebagai pusat distribusi pangan regional, termasuk untuk lalu lintas pengiriman sapi. Hal ini agar tidak bercampur dengan penumpang, yang akan tetap terlayani di Pelabuhan Lembar.
“Kalau konsep lanjutannya adalah pengumpan pangan regional, jadi pangan itu akan keluar masuk, termasuk sapi. Lembar tetap untuk penumpang, supaya tidak bercampur, maka Pelabuhan Carik ini akan kita pusatkan untuk pangan,” pungkasnya. (*)