Mataram (NTB Satu) – Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah secara khusus kepada MGPA agar disisihkan tiket sebanyak 25.000 lembar. Tiket dengan harga relatif mudah, diperuntukkan warga lokal NTB.
Harapan Gubernur itu disampaikan langsung saat pertemuan dengan tim lengkap MGPA di Pendopo Gubernur NTB, Sabtu 5 Februari 2022 malam.
Tiket tersebut sekaligus sebagai solusi di balik kekurangan akomodasi hotel dan penginapan di Lombok Tengah dan sekitarnya. Karena dalam asumsi Gubernur, jika tiket itu diborong warga lokal sesuai kuota, tidak akan menggunakan akomodasi seperti penginapan.
“Karena warga lokal kalau datang nonton gak mungkin nginap. Maka, biarkan penginapan penginapan itu untuk penonton dari luar,” kata Gubernur.
Hanya saja jumlah yang diminta itu masih dibicarakan dengan MGPA, karena berkaitan dengan ketersediaan tiket dan alokasi. Namun ia sangat berharap, dari 100.000 kapasitas penonton, 25.000 diantaranya untuk warga NTB.
Sementara dalam pertemuan tersebut, hadir tim MGPA lengkap. Diantaranya, Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, Direktur Techincal and Operation, Samsul Purba dan VP Government Relation, Joko Santosa.
Kedatangan Tim MGPA di pendopo Gubernur NTB guna membahas sejumlah hal terkait kedatangan dan kesiapan seluruh Tim MotoGP.
Diantara yang dibahas adalah soal kelengkapan logistik. Aspek logistik, baik yang sudah tiba meliputi tribun, ban dan bahan bakar, maupun yang akan diangkut.
Pembahasan lain, terkait persiapan kedatangan rider dan para kru. Topik penting itu dibahas karena berkaitan dengan aturan karantina mandiri selama lima hari.
Selain itu, Gubernur menekankan khusus soal tiket. Bahkan ia secara langsung menekankan kepada MGPA agar tiket khusus warga lokal lebih terjangkau.
“Harga tiket (kita harapkan) akan relatif murah. Sehingga masyarakat lokal mampu untuk beli,” ucap Gubernur.
Saat ditanya mengenai harga jual, Gubernur belum bisa menjelaskan. “Intinya akan murah. Masyarakat kita pasti mampu untuk beli,” tutup Gubernur.
Sementara Direktur Utama MGPA Priandhi Satria merespon keinginan Gubernur tersebut dan siap mengakomodir. Namun mengenai permintaan detail 25000 tiket, belum bisa diputuskan karena harus melalui proses pembahasan internal.
“Nanti saya dan tim akan hitung hitung dulu, berapa harga dan kuotanya,” kata Priandhi.
Dipastikan untuk urusan tiket, relatif lebih mudah dikalkulasi karena tidak ada intervensi langsung dari Dorna Sport selaku promotor MotoGP. “Mereka (Dorna Sport) tentu tidak ngurusin tiket. Kita yang akan proses di sini, bisa kok,” pungkasnya. (GSR/HAK)