Hukrim

Sepak Terjang Mega, Sosok di Balik Kaburnya 17 Tahanan Rutan Bima

Mataram (NTB Satu) – Nama M. Rifaid alias Mega populer setelah peristiwa kaburnya 17 tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Bima.

Hasil penyelidikan pihak Rutan, Mega memprovokasi tahanan lain untuk menyerang Kejaksaan. Alasannya, tidak puas dengan persidangan yang berbelit dijalaninya.

IKLAN

Siapa sebenarnya Mega? Berikut catatan ntbsatu.com dari sejumlah informasi latarbelakang Mega yang bikin ngeri-ngeri sedap.

Sepak Terjang Mega

Napak tilas Mega dengan dunia yang sedang ia geluti saat ini, sudah dimulai sejak lama. Sudah banyak kisah yang melapisi eksistensi Mega selama berkiprah dalam dunia yang cenderung tidak biasa tersebut.

Namun, barangkali tidak banyak warga NTB mengetahui sosok penting yang pernah “menyerang” walikota Bima, H. Muhammad Lutfi beserta istri, Ellya Alwainy, dengan kata-kata kasar sebelumnya.

IKLAN

Sejak November 2021, nama Mega mulai muncul ke permukaan dan melesat. Sebab, tepat pada tanggal 15 November 2021, Mega menusuk seorang yang juga berasal dari Bima. Menurut pengakuan Mega, hal itu ia lakukan lantaran membela diri.

Sosok Berpengaruh

Kiprah Mega berlanjut ketika kericuhan terjadi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Raba Bima, sekitar pukul 16.30 Wita, Selasa sore, 1 Februari 2022. Belasan narapidana (Napi) kabur dari tahanan.

Kericuhan itu bermula dari aksi protes Mega. Ia hendak minta klarifikasi kepada jaksa terkait dengan perkaranya. Karena provokasi Mega yang demikian kuat dan membuat semangat para narapidana terbakar untuk kabur, polisi tidak bisa membendung dan harus meminta bantuan TNI.

Kemudian, permintaan pria asal Raba Dompu, Kota Bima itu tidak mendapat respon. Karena tak diizinkan, Mega diduga memprovokasi tahanan lain untuk keluar dari tahanan.

Para tahanan pun keluar dari sel tahanan dan membuat keributan. Fasilitas rutan dirusak. Kaca jendela ruangan jaga dilempar menggunakan pot bunga.

Perhatian untuk Mega

Mega memang tidak kabur seperti tahanan lain. Setelah kejadian, ia mengalami luka akibat membogem kaca rutan. Aparat mendapatinya dalam keadaan luka. Meski luka relatif ringan, ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit untuk diobati. Setelah diobati, Mega masih bisa protes di depan Rutan Raba Bima.

Demikianlah sekelumit fakta-fakta soal Mega, sosok ‘urban legend’ yang bakal dikenang warga Kota Bima. (GSR)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button