Kota Bima (NTBSatu) – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bima Faharudin, mengkritik profesi jurnalis. Ia juga mendorong para pekerja media untuk meningkatkan kualitas dan etika dalam praktik jurnalistik.
Hal itu ia sampaikan saat sambutan pelatihan jurnalistik dengan tema “Mewujudkan Jurnalis yang Beretika dan Berkualitas”.
Menurut Faharudin, peran media sangat signifikan dalam mendorong pembangunan daerah. Media tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai pilar keempat dalam demokrasi. Di mana tugasnya membantu mewujudkan pembangunan yang merata.
“Media memiliki empat fungsi utama, informatif, edukasi, kontrol sosial, dan hiburan,” ujarnya.
Namun, ia mencatat bahwa perkembangan media saat ini seringkali lebih banyak mengedepankan fungsi hiburan.
Tidak sedikit karya jurnalistik yang membuat pembaca tersenyum, membaca produk jurnalistik yang belum memenuhi kaidah penulisan yang baik dan benar.
“Struktur penulisan yang tidak teratur dan penggunaan kalimat langsung yang sering kali keliru masih menjadi masalah,” ungkapnya.
Meski demikian, Faharudin menekankan bahwa fungsi informatif tetap harus sampa ke masyarakat. Ini bisa terwujud dengan penulisan yang teratur agar mudah tercerna pembaca.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya etika dalam praktik jurnalistik di Bima. Ia memberi contoh pengalaman sejumlah wartawan PWI Kota Bima yang mengikuti UKW oleh Dewan Pers di Kabupaten Sumbawa tahun 2021 lalu. Di mana etika wartawan Bima menjadi perhatian serius.
“Saat UKW waktu itu, diungkap bahwa dinamika bermedia di Bima masih jauh dari etika jurnalistik. Seperti halnya oknum wartawan yang masih kurang sabar menunggu narasumber. Terlbih ada yang sering kali marah-marah,” ungkap pria yang juga pemimpin redaksi Media Online Kahaba.Net Bima itu.
Harapkan Wartawan Tinghkatkan Etika
Maka melalui pelatihan ini, Faharudin berharap para peserta dapat belajar bersama. Tujuannya tidak lain untuk mengembangkan kemampuan profesi, meningkatkan etika, dan tanggung jawab terhadap profesi yang mulia ini.
“Agar marwah jurnalis di Bima juga bisa terjaga,” katanya.
Faharudin juga berharap bahwa pelatihan ini semoga memberikan dampak positif bagi kualitas jurnalis di Bima, sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam pembangunan daerah dan pemerintahan yang lebih baik lagi.