Mataram (NTBSatu) – Dalam upaya kesiapsiagaan bencana akhir tahun 2023 dengan perubahan cuaca yang ekstrem, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram menyiapkan logistik cadangan sebanyak 10 ton beras.
Kepala DKP Mataram Lalu Johari mengatakan pihaknya optimis dengan jumlah 10 ton beras tersebut bisa memenuhi kebutuhan masyarakat saat terjadi bencana.
“10 ton jumlah logistik beras yang kami siapkan InsyaAllah akan mencukupi untuk keseluruhan,” katanya, Jumat, 15 Desember 2023.
Johari menambahkan logistik beras untuk bencana tersebut akan disalurkan kepada setiap kelurahan yang ada di Kota Mataram jika ada aduan bencana di wilayah tersebut.
“Contohnya di Bintaro, Ampenan, Tanjung Karang yang terdampak karena gelombang pasang, dan angin pasang,” jelasnya.
Berita Terkini:
- SMPN 1 Sumbawa dan MTsN 1 Kota Bima Wakili Pulau Sumbawa di Babak Final LCCM Museum NTB 2025
- Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Dugaan Korupsi KUR BNI Kota Bima, Rugikan Negara Capai Rp39 Miliar
- Bangun Pemahaman Publik, STKIP Taman Siswa Bima Jelaskan Keterpisahan Insiden di Depan Kampus
- Belum Sebulan Menjabat, Wakapolda NTB Dimutasi Kapolri
“Masing-masing kelurahan akan dapat, misalnya terjadi hujan terus menerus sehingga banjir, dan mereka mengajukan ke pihak kami, lalu DKP akan mengajukan ke Wali Kota Mataram, setelah disetujui baru kita bagikan,” sambungnya.
Selain itu, Johari juga menegaskan bahwa prosedur penyaluran logistik beras untuk bencana tersebut harus ada pengajuan dari pihak kelurahan terlebih dahulu, sehingga bisa ditindaklanjuti.
“Setelah ada ajuan baru dibagikan, bukan tiba-tiba kami yang menawarkan. Bisa saja yang meminta dari Dinas Sosial, BPBD, dan permintaan itu kita akan satukan, kemudian disalurkan. Prosedur pengajuannya dari pihak kelurahan yang mengajukan berapa orang, ada by name by address per kelurahan,” tegasnya.
Johari juga mengungkapkan bahwa saat ini DKP Kota Mataram juga sedang melakukan pembagian bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang berlangsung di 6 kecamatan, 50 kelurahan yang ada di Kota Mataram.
“Kemarin di Ampenan, Sekarbela, dan Selaparang, dan terus bertahap,” pungkasnya. (WIL)