Mataram (NTB Satu) — Sejumlah mahasiswa yang sempat ditahan beasiswanya oleh salah satu kampus swasta di sekitar Kota Mataram, mengungkapkan perasaan bahagianya setelah dikembalikan pihak kampus.
Diketahui, sebelumnya kampus tersebut menahan 150 beasiswa Bidikmisi mahasiswa terdampak gempa tahun 2018 selama 7 semester. Nilai totalnya Rp 4,4 Miliar.
Namun akhirnya kampus itu mengakui dan akan mengembalikan hak beasiswa Bidikmisi itu dalam tempo 14 hari setelah dipanggil Ombudsman Perwakilan NTB, Jum’at 12 November 2021 lalu.
Pihak kampus pun mulai berangsur mulai mengembalikan beasiswa tersebut mulai Senin, 15 November 2021.
Pengembalian itu disertai tanda tangan berita acara bersama mahasiswa yang bersangkutan. Setelah itu, kampus melakukan transfer total uang yang ditahan selama 7 semester, langsung ke rekening penerima Bidikmisi gempa 2018.
Guna memastikan itu, ntbsatu.com mengambil dua sampel mahasiswa yang telah menerima transferan uang beasiswa dari kampusnya.
Salah satu mahasiswa menerangkan bahwa telah mendapatkan hasil transfer dari pihak kampus pada Senin, 15 November 2021.
“Sudah ditransfer ke rekening oleh kampus dan buku tabungan juga sudah di tangan saya,” jelasnya dikonfirmasi ntbsatu.com, Sabtu, 20 November 2021.
Ia pun mengungkapkan rasa bahagia tak terhingga, karena uang biaya jaminan hidup Bidikmisinya telah dikembalikan oleh kampus yang sebelumnya disandera selama 7 semester.
“Tentu perasaan saya sangat senang sekali, karena dikembalikannya uang saku yang sudah ditahan dari semester 1 sampai sekarang. Tiga tahun dikuasai kampus dan sekarang sudah kembali lagi,” terang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya itu.
“Uang yang saya terima yaitu, Rp 29,4 juta,” sebutnya.
Selanjutnya, uang beasiswa yang diterimanya akan digunakan untuk membeli kebutuhan kuliah. Seperti laptop, biaya wisuda dan bahkan ditabung sebagai modal usaha.
“Uangnya saya pakai beli laptop, juga disiapkan untuk biaya wisuda dan sisanya akan ditabung untuk usaha,” paparnya.
Mahasiswa lain menyatakan hal yang sama. Menerima transfer beasiswa tersebut ibarat seperti mimpi. Apalagi semasa hidupnya tak pernah melihat uang sebanyak itu.
“Alhamdulillah, saya merasa seperti mimpi bisa terima itu langsung. Karna dari dulu, kita gak pernah melihat uang tersebut dan sekarang tiba-tiba dikasih sekaligus,” katanya dikonfirmasi ntbsatu.com, Sabtu, 20 November 2021.
Rencananya beasiswa itu digunakan untuk keperluan rumah dan uang saku di kampus, karena diakuinya berasal dari keluarga yang kurang mampu.
“Saya dari keluarga yang kurang mampu. Jadi, semua saya pakai buat keperluan rumah dan kuliah,” tambah sumber.
Sementara itu, Ombudsman RI Perwakilan NTB melalui Asisten Bidang Penanganan Laporan, Sahabudin, menuturkan pihak kampus telah melakukan transfer ke 150 mahasiswa penerima Bidikmisi gempa dengan jumlah uang yang sama.
Namun, menurut Sahabudin, tersisa sekitar 40 mahasiswa yang belum diselesaikan secara administrasi.
“Yang 40 mahasiswa itu, tinggal konfirmasi administrasi saja. Kalau untuk transfer, sudah komplit ke 150 mahasiswa penerima Bidikmisi gempa 2018,” jelasnya dikonfirmasi Minggu, 21 November 2021. (DAA)