Lombok Tengah (NTB Satu) – Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto memberi garansi kesempatan bagi pendaftar kartu pra kerja yang gugur saat registrasi.
Apalagi NTB, khususnya Lombok Tengah relatif sedikit jumlah yang lulus sebagai penerima, sementara daerah ini masuk kawasan Destinasi Super Prioritas (DSP).
Data dari Kemenko Perekonomian, pendaftar dari NTB mencapai 725.311 orang, kemudian yang lulus sebagai penerima kartu pra kerja 233.230 orang. Ini artinya 492.101 yang dinyatakan gugur.
“Tapi mereka masih punya kesempatan untuk mendaftar lagi,” kata Airlangga Hartarto didampingi Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah di Hotel Siwa Cliff, Kuta Mandalika.
Kendati yang menerima hanya 200 lebih, namun menurut Menko, jumlah peminat di NTB relatif banyak dan urutan kedua terbesar di Indonesia. Hanya saja memang kata Politisi Golkar ini, ada beberapa syarat yang tidak terpenuhi sehingga mereka dinyatakan gugur.
Tapi pada kesempatan itu, ia mengabarkan kepada peserta yang gugur maupun belum mendaftar bisa untuk meregistrasi ulang, sebab masih ada kesempatan di gelombang berikutnya.
Terpenting, kata dia, tidak terganjal syarat yang prinsip, seperti status penerima Bansos lain. “Kalau pun tidak terdaftar, itu bukan karena terkendala sistem, karena yang daftar dari seluruh Indonesia,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Airlangga Hartarto yang datang bersama Menteri Perdagangan Agus Gumiwang Kartasasmita berdialog dengan sejumlah alumni program kartu prakerja. Menko juga didampingi Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari.
Keuntungan Purna PMI
Dalam dialog itu, Denni menyebut ada tujuh orang purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ikut program tersebut, selebihnya ada 13 alumni dari kalangan umum.
Anggi, salah seorang mantan pekerja di kapal pesiar, mengaku ikut program pra kerja gelombang 8. Alasannya, karena terkena PHK dampak pandemi. Anggi memperdalam pengetahuan bahasa inggris melalui program pelatihan prakerja tersebut. Setelah itu, ia mengembangkan kemampuan digital marketing dan kini bekerja menjadi marketing sebuah perusahaan pengembang perumahan.
Roi, mantan PMI kapal pesiar lainnya, punya pengalaman pahit yang sama. Setelah kena PHK, ia kemudian memilih program tersebut dan kini membuka usaha kecil bersama istrinya.
Di hadapan menteri, ia mengaku mengajukan pinjaman lunak melalui BNI melalui program tersebut dengan bunga 3 persen. Ia pun berinisiatif mengajukan pinjaman Rp 10 juga untuk pengembangan usaha mikronya.
Bansos Dampak Covid-19
Airlangga menambahkan, program Kartu Prakerja menjadi salah satu program semi bansos dari Pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 untuk meningkatkan skill-nya dan membantu kehidupannya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kali ini bertemu dan berbincang hangat dengan para penerima Kartu Prakerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kartu Prakerja, menurut Menko Airlangga, sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak negatif dalam masa pandemi saat ini, misalnya mereka yang terkena PHK atau pelaku UMKM yang omzet-nya menurut akibat diadakannya PPKM.
Selain mereka mendapatkan tambahan skill dari pelatihan, insentif Kartu Prakerja tentunya dapat digunakan sebagai tambahan modal.
Selama 2021 (batch 12-21), penerima Kartu Prakerja berjumlah 5.910.462 orang. Sejumlah 94% atau 5.561.504 orang telah menyelesaikan pelatihan, kemudian 91% atau 5.397.784 orang telah mendapatkan insentif.
Total insentif yang telah disalurkan tahun 2021 sampai batch 21 adalah Rp9,52 triliun. Total pendaftaran sejak awal Kartu Prakerja dibuka hingga 12 Oktober 2021 adalah sekitar 75 juta orang dan total penerima sekitar 11 juta orang, dari 34 Provinsi dan 514 Kab/Kota di seluruh Indonesia.
Provinsi NTB mencatatkan total pendaftar sebanyak 725.311 orang dengan total penerima sejumlah 233.230 orang. Kemudian, untuk Kabupaten Lombok Tengah tercatat sebanyak 201.796 pendaftar, dan yang diterima sejumlah 71.553 orang, dan di Kota Mataram jumlah pendaftar sebanyak 85.970 orang, dan yang diterima sejumlah 29.416 orang. (HAK/*)