Daerah NTB

Dampak Buruk Miras, 2 Hari 6 Orang Baku Sikat, 4 Masuk UGD

Mataram (NTB Satu) – Minuman keras (Miras) memperlihatkan dampak buruknya sepekan terakhir di NTB. Berawal dari pesta miras, berujung perkelahian dan saling bacok. Enam orang jadi pelaku sekaligus korban, empat diantaranya masuk UGD. Kejadian beruntun dua hari berdekatan, Selasa (14/9) dan Kamis (16/9).


Informasi dihimpun ntbsatu.com dari Kepolisian, perkelahian brutal dampak miras terjadi di Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Selasa (14/9). Dua orang terlibat saling tombak, yakni HN (21) dan SK (28).


Awalnya HN meminta pada SK dan beberapa rekannya agar tidak pesta miras di jalan, apalagi sambil memalak orang yang lewat.
Saat diingatkan SK dan kawan-kawan tidak terima dan mengamuk.
Karena merasa tidak ditanggapi baik, HN ke rumah dan mengambil tombak. Ia kembali ke TKP tempat SK dan kawan-kawannya yang masih pesta miras.
Sesampai di lokasi, HN langsung menombak pagar di sekitar itu.
Melihat itu, SK naik pitam lalu mengambil tombak yang menancap di pagar. Ia menombak ke arah HN dan mengenai perutnya.
HN pun mencabut tombak yang menancap diperutnya. Lalu kembali melempar ke arah SK dan mengenai bokongnya. Beruntung insiden berakhir setelah dilerai warga lainnya.
Keduanya pun langsung dilarikan ke UGD puskesmas terdekat dengan luka di sejumlah bagian tubuhnya.


Saling Bacok di Lombok Tengah


Sauki (33) ditebas rekannya MRN (30) warga Desa Batujai saat mabuk miras tradisional jenis Tuak di Dusun Batu Bolong Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah. Kejadian Selasa (14/9) pukul 01.10 Wita.
Akibatnya, pria Dusun Tandek Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah mengalami luka sobek di bagian kepala.


Pelaku yang telah diketahui identitasnya itu kini dalam pengejaran aparat, guna dilakukan penyelidikan motif melakukan pembacokan terhadap korban.

Berdasarkan pengakuan saksi, bahwa korban sedang minum tuak bersama 10 orang rekannya. Pada saat itu korban menceritakan pengalamannya menjadi TKI di Arab Saudi.


Sempat terjadi adu argumen antara pelaku dan korban saat bercerita itu. Diduga cerita itu membuat pelaku menjadi tersinggung dan salah paham.
Saat adu argumen itu, lampu tiba-tiba padam. Seketika itu pelaku menebas korban yang mengenai bagian kepala menggunakan sebilah parang.

Setelah itu, pelaku langsung melarikan diri. Sementara korban dilarikan ke Puskesmas Batujai untuk mendapatkan perawatan medis.
Anggota Polsek Praya Barat Daya yang mendapat laporan kejadian itu segera mengecek keberadaan korban di Puskesmas Batujai.

Dibacok Saudara Kandung

Perkelahian antara saudara kandung di Dusun Sekatek Desa Pulau Bungin Kecamatan Alas Sumbawa, terlibat perkelahian Kamis (16/9) kemarin tidak lepas dari pengaruh miras.

Keributan terjadi sekitar sekitar Pukul 19.00 wita, antara DSU alias La’ane (27) alamat Labuhan Bajo NTT dan berinisial AN (25) asal NTT yang tinggal di RT 03 RW 02 Dusun Tanjung Desa Pulau Bungin Kecamatan Alas.

Kronologinya, La’ane hendak meminta senter menyelam kepada adik kandungnya, AN. Namun entah bagaimana motifnya, keduanya pun baku sikat.

Akibatkan perkelahian tersebut La’ane mengalami luka Robek pada bagian Kepala dan mendapat 2 jahitan serta luka pada daun telinga sepanjang 2 Cm.

Tidak terima dengan perlakuan adiknya, La’ane pulang ke rumah neneknya mengambil parang. La’ane yang di bawah pengaruh miras keliling kampung mencari AN.

Tidak hanya ingin balas dendam ke saudara kandungnya, La’ane bahkan meneror dan mengancam warga dengan parang di tangannya.

Bhabinkamtibmas dan Anggota Polsek Alas tiba di Desa Pulau Bungin, pelaku langsung ditangkap di rumah neneknya di RT 10 RW 04 Dusun Sekatek.

Saat akan diamankan, La’ane sempat melakukan perlawanan dengan mengayunkan parang terhunus, namun akhirnya bisa diamankan Polisi dibantu warga.

Pelaku langsung dibawa ke IGD Puskesmas Alas untuk diberikan pengobatan medis akibat perkelahian dengan adik kandungnya.

Laporan tiga kejadian yang hanya berjarak empat hari itu sudah masuk ke Polda NTB dan dalam proses pemantauan perkembangan penanganan kasus.

Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Artanto menjelaskan, kejadian masing masing sudah ditangani Polsek setempat. Kasus saling tombak di Parangina ditangani Polsek Sape, sementara kejadian di Lombok Tengah, pelakunya masih diburu Polsek Batujai.

“Untuk kejadian di Bungin, situasi sudah kondusif. Sekarang kakak beradik itu dalam proses pemeriksaan Polsek Alas,” kata Kabid Humas, sebagaimana informasi dari masing masing Polres. (red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button