Mataram (NTBSatu) – Perubahan cuaca dari akhir tahun hingga awal tahun sering terjadi secara ekstrem dan dapat menyebabkan bencana. Sejumlah bencana karena perubahan cuaca secara ekstrem sering terjadi beberapa tahun terakhir di Kota Mataram seperti abrasi, pohon tumbang, dan banjir.
Saat ini juga, yang masih menjadi pekerjaan bersama Pemkot Mataram adalah abrasi pada wilayah pesisir Pantai Ampenan dan sekitarnya.
Wilayah pesisir pantai di Kota Mataram tetap menjadi langganan abrasi setiap musim angin barat atau setiap tahunnya. Dampak abrasi paling parah ialah di bulan Desember 2022 yang menyebabkan sejumlah rumah di pesisir pantai ambruk.
Kendati demikian, beberapa upaya sudah dilakukan oleh Pemkot Mataram, seperti pemasangan bronjong, dan tanggul ban. Akan tetapi, sampai saat ini pun masih belum maksimal dan menjadi sorotan dari berbagai pihak.
“Untuk sementara pemasangan bronjong sebagai solusi alternatif untuk menahan gelombang air laut,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfudin Noor.
Berita Terkini:
- KPM PKH Berkurang dan Beralih Ke Pena, Segini Angka Kemiskinan di Kota Mataram
- Kemenag Diminta Atensi Kasus Kekerasan Seksual di Ponpes NTB
- Dampak El Nino, Kini Petani Jerowaru Enggan Tanam Jagung
- Pergerakan Penumpang Saat Lebaran 2024 Meningkat, Bandara Lombok Kejar Target Recovery Pasca-Pandemi
Berdasarkan prakiraan BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi hingga dua pekan pada tahun 2024 ini, sehingga masyarakat harus tetap waspada dengan segala potensi bencana yang akan terjadi.