Daerah NTB

Buka Tutup di Kayangan – Poto Tano, Penumpang Menurun di Terminal Mandalika

Mataram (NTB Satu) – Pandemi Covid-19 dan Cuaca buruk berdampak pada aktivitas transportasi laut dan darat di NTB. Dua bencana ini dirasakan langsung penyedia jasa transportasi darat di Terminal Mandalika dan jalur laut Kayangan Poto-Tano, berdampak pada penurunan jumlah penumpang.

Cuaca buruk di Selat Alas yang memicu ombak setinggi 2 meter dan kecepatan angina sampai 20 knots, berdampak kebijakan manajemen Pelabuhan Kayangan memberlakukan system buka tutup.
Sempat ditutup Jumat 3 September 2021 lalu, sehari kemudian Pelabuhan dibuka. Namun penerapannya system buka tutup. Artinya, ketika cuaca normal kapal kapal akan diberikan izin berlayar, namun ditutup jika cuaca memburuk. Begitu penjelasan GM PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan, Lutfi Pratama.

IKLAN

Situasi ini memicu kekhawatiran penumpang Bus dari Terminal Mandalika yang menaiki bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) via Kayangan – Poto Tano. Salah seorang penumpang, Atina terpaksa menunda keberangkatan, yang seharusnya berangkat Sabtu 4 September 2021 lalu. Ia memilih berangkat Minggu 5 September hari ini ke Bima.

Sementara pantauan ntbsatu.com di Terminal Mandalika, suasana tampak tidak seramai kondisi normal. Selain dampak kekhawatiran cuaca di Selat Alas, juga paling dirasakan dampak pandemi Covid-19. Minggu siang kemarin sekitar Pukul 14.00 Wita, jumlah bus AKDP dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) hanya 15 armada.
Jumlah ini menurut Izzul Hakim, petugas Dishub Provinsi NTB yang piket di Terminal Mandalika siang tadi, menurun jika dibanding sebelum pandemi. Hingga Pukul 15.00 Wita, ada 15 armada yang beroperasi. Sementara penumpang, maksimal 400 orang.

“Sekarang rata rata penumpang tidak menentu. Tapi kalau rata rata yang dating sekitar 350 – 400 penumpang. Sedangkan yang berangkat rata rata 250-300 penumpang,” kata Izzul Hakim kepada ntbsatu.com.

Dibanding sebelum pendami melanda sejak 1akhir 2019 lalu, armada bisa lebih dari 15 unit dan penumpang melebihi 400 orang. “Untuk bus AKDP sebenarnya tidak terlalu menurun penumpangnya. Yang drastis sekali penurunan penumpang dari bus AKAP karena dampak PPKM di Jawa dan Bali,” tutupnya. (red)

IKLAN
IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button