Mataram (NTB Satu) – Pojok Baca Digital (Pocadi) Islamic Center Hubbul Wathan tetap ramai selama Bulan Ramadan. Pengunjung dari berbagai kalangan, terutama pelajar datang mengisi waktu sebelum berbuka puasa dan mengisi jam jam kosong di sekolah.
Suasana Pocadi di lantai satu Islamic Center tampak ramai Rabu (6/4) lalu bertepatan dengan hari keempat Ramadan. Ada dua sekolah yang datang hari itu, dari SDN 23 Mataram dan SDN 5 Mataram. Dua rombongan pelajar Nampak memanfaatkan semua fasilitas yang ada di ruangan cukup luas itu.
Fasilitas yang disediakan pengelola, tiga unit Personal Computer (PC) untuk akses buku dalam format digital melalui aplikasi i-pusnas. Ada ribuan buku berbagai judul di dalamnya. Mereka yang berkunjung pagi itu, sebagian mengakses bacaan bacaan agama untuk kebutuhan tugas. Sebagian lagi akses video di kanal Youtube dan situs ilmu pengetahuan lainnya. Bahkan ada yang sekedar untuk review teknologi atau berbagai informasi yang mereka inginkan.
Bagian lain, pelajar juga mengakses bacaan di rak rak buku di salah satu sisi ruangan. Interior ruangan seperti sofa, meja dan kursi disiapkan untuk fasilitas pengunjung membaca koleksi buku yang disediakan di rak. Tidak sebatas untuk baca buku, fasilitas interior itu disiapkan juga untuk working space.
Pengunjung dapat memanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan harian pada laptop atau ponsel dengan disiapkan jaringan internet gratis. Apalagi selama Ramadan, suasana nyaman dengan pendingin ruangan, membuat pengunjung betah berlama lama hingga menunggu sore jelang berbuka puasa.
Karni, guru SDN 23 Mataram yang membawa rombongan satu kelas siswa, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan Pocadi di Islamic Center. Ketika Ramadan saat ini, ada beberapa jam pelajaran yang kosong, lantas dialihkan ke Pocadi.
Tidak saja dari segi waktu, fasilitas dan teknologi di dalam ruangan itu juga cukup membantu. “Apa yang tidak dimengerti anak anak ketika di ruang kelas, mereka bisa dapatkan di sini, karena bisa diakses secara visual,” kata Karni.
Suasana juga sangat nyaman bagi para siswa. Mereka bebas memilih membaca dengan duduk, berdiri atau rebahan di karpet. “Kadang anak anak yang ingatkan saya untuk berkunjung ke sini, karena mereka mengaku betah. Apalagi ngisi waktu sambil nunggu jam pulang sekolah,” kata Karni. (HAK)