Mataram (NTBSatu) – Ratusan siswa SMAN 1 Bukateja menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu, 5 Februari 2025.
Mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kegagalan finalisasi data, yang menyebabkan ratusan siswa kelas XII terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Para siswa membentangkan spanduk dengan berbagai tuntutan. “Perjuangkan Hak Kami #GAGALSNBP,” bunyi poster tersebut.
Dalam video yang akun Instagram @pbgupdate unggah, menunjukkan ratusan siswa berkumpul di halaman sekolah. Mereka juga meneriakkan protes secara serentak dalam bahasa daerah.
Informasi yang beredar menyebutkan, setidaknya 140 siswa kelas XII tidak bisa mengikuti SNBP 2025. Sebab, pihak sekolah diduga lalai dalam finalisasi data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Keteledoran ini membuat para siswa kecewa, karena usaha mereka menjaga nilai selama lima semester terancam sia-sia.
Aksi protes semakin memanas ketika para siswa bergerak menuju ruang kepala sekolah. Mereka menyegel ruangan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak sekolah.
Dalam video tersebut, ratusan siswi berseragam putih abu-abu berkumpul di halaman sekolah. Beberapa di antaranya tampak mengangkat tangan sambil berteriak, menyampaikan tuntutan mereka.
Sementara dalam klarifikasinya, pihak SMAN 1 Bukateja menyatakan akan memberikan sanksi kepada pihak yang menimbulkan permasalahan tersebut.
Namun, pihak sekolah tidak menjamin bisa mengembalikan hak siswa. “Yang melakukan kesalahan akan kami sanksi tegas,” ucap perwakilan sekolah. (*)