Mataram (NTBSatu) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyebut proyeksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ketika momen libur lebaran 2024 akan mencapai Rp276,11 triliun.
Diketahui, angka ini mengalami kenaikkan sebesar 15 persen dibandingkan dengan potensi perputaran ekonomi lebaran tahun sebelumnya sebesar Rp240,01 triliun.
“Proyeksi tersebut tidak lepas dari potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama periode libur lebaran 2024, yang diperkirakan mencapai 193,6 juta orang,” ujar Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Dessy Ruhati, melalui keterangan resminya, ditulis NTBSatu, Kamis, 4 April 2024.
Sementara itu, menurut hasil analisis sementara dari survei yang dilakukan oleh Kemenparekraf, preferensi daya tarik wisata di musim lebaran tahun ini diantaranya pantai/danau, pusat kuliner, pegunungan/agrowisata, taman rekreasi/kebun binatang, dan pusat perbelanjaan.
Rata-rata durasi berwisata diperkirakan mencapai 2 hingga 4 hari atau 1 hari (day trip).
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
Sehubungan dengan hal ini, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Rizki Handayani mengatakan, pihaknya telah berkolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk memastikan kesiapan industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi musim libur lebaran 2024.
“Bersama seluruh stakeholder terkait, kami berupaya menyiapkan ekosistem industri pariwisata dan ekonomi kreatif mulai dari akomodasi, maskapai, dan atraksi,” ujar Rizki.
Menurutnya, dari segi akomodasi, tingkat hunian hotel pada momen libur lebaran tahun ini diproyeksi meningkat hingga 10 persen dengan puncaknya diperkirakan pada H+2 lebaran.
Kemudian, online travel agent juga telah banyak memberikan informasi serta kemudahan atau fleksibilitas bagi masyarakat untuk pemesanan kamar.
Terkait ketersediaan kursi, Rizki menjelaskan, maskapai secara total telah menyiapkan 6,72 juta untuk 16 hari masa lebaran. Jumlah itu setara dengan 420.000 kursi per hari yang terbang di seluruh Indonesia.
“Kemenparekraf juga telah mengimbau kepada para pengelola atraksi wisata untuk terus menerapkan prinsip CHSE (cleanliness, health, safety, environmental sustainability) untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan,” tutupnya. (STA)