Mataram (NTBSatu) – Di tengah harga beras yang kian meroket, permintaan beras di masyarakat pun ikut meningkat. Terlebih lagi, menjelang bulan puasa, permintaan beras akan naik mencapai 10 persen dari biasanya.
Menurut Pengamat Ekonomi Universitas Mataram (Unram), Dr. M. Firmansyah, pada Senin, 26 Februari 2024, situasi ini harus segera disikapi oleh pemerintah. Dengan cara, memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok beras saat ini cukup untuk di bulan puasa hingga lebaran nanti.
Merespons opini yang disampaikan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unram itu, Asisten II Setda Provinsi NTB, Fathul Gani secara terpisah memastikan ketersedian stok beras NTB aman hingga lebaran.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
“Stok cadangan beras di Pemprov NTB saat ini sebanyak 53 ton. Untuk jangka pendek, ini yang akan kita keluarkan melalui operasi pasar dan gerakan pangan murah di beberapa lokasi, sebagai upaya menekan harga dan memenuhi kebutuhan kepada masyarakat hingga lebaran,” jelasnya pada hari yang sama.
Namun, ketika harga beras masih tinggi usai lebaran nanti, langkah antisipasi selanjutnya belum diketahui. Pihaknya memungkinkan untuk melakukan impor beras bila cadangan stok nantinya berada dalam posisi minimal.