Mataram (NTB Satu) – Kepolisian memburu akun media sosial penyebar isu bocah SD di Kota Mataram meninggal karena dianiaya atau dikeroyok di sekolahnya.
Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa menegaskan, oknum penyebar informasi hoaks kematian bocah tujuh tahun menjadi buruan pihaknya.
Baca Juga : Polisi Bantah Kabar Bocah SD di Mataram Tewas Akibat Perundungan
“Kami sedang menelusuri beberapa akun-akun sosial media yang menyebarkan berita bohong. Yang mengatakan bahwa anak itu meninggal karena dikeroyok atau dianiaya,” tegasnya kepada NTBSatu di Mapolresta Mataram, Selasa, 10 Oktober 2023.
Jika pemilik akun tersebut ditemukan dan terbukti menyebar hoaks, sambung Mustofa, maka pemilik akun bisa dipidana.
Menurut informasi yang diterima pihaknya, selain dianiaya atau dikeroyok, ada versi lain yang menyebut penyebab kematian bocah tersebut. Salah satunya, keracunan makanan. Namun, informasi liar itu ditepis Mustofa.
Baca Juga : Catat! Berikut Jadwal Kegiatan Parade Pembalap MotoGP Besok Siang