Mataram (NTB Satu) – Pada Sabtu, 8 Oktober 2022 malam di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya NTB, Insomnia Theater Movement menyelesaikan gelaran festival teater bertajuk On Stage 2022 yang mengusung tema “Max Arifin dan Teater” dengan menghelat Malam Anugerah.
Malam Anugerah OnStage 2022 berisi pemberian sertifikat terhadap tujuh kelompok teater yang telah tampil, yaitu Teater Putih, Sanggar Anak Gunung, Teater 16, Teater Tastura, Mime in Lombok, SFNLabs dan Kampoeng Baca Pelangi.
Selain pemberian anugerah terhadap tujuh kelompok penampil, Malam Anugerah OnStage 2022 juga turut diisi dengan agenda orasi kebudayaan, penyerahan lukisan dari Paerstud kepada keluarga mendiang Max Arifin serta pemberian Tokoh Teater Modern NTB kepada Kongso Sukoco.
Pimpinan Produksi OnStage 2022, Indra Saputra Lesmana mengatakan, memilih Kongso Sukoco sebagai tokoh teater modern yang terdapat di NTB lantaran melihat kiprahnya terhadap dunia teater dan kesenian yang telah berlangsung sejak lama di NTB.
Tercatat, lebih dari 50 pertunjukan teater yang telah disutradarai. Selain itu, Kongso Sukoco merupakan seniman yang satu angkatan di bawah Max Arifin dan pernah ikut terlibat dalam berbagai pertunjukan yang disutradarai langsung Max Arifin.
“Dalam kiprah teater modern di NTB, tidak terdapat lagi seniman yang setua dan konsisten berkarya seperti Kongso Sukoco. Beberapa pertimbangan tersebut, turut menjadi landasan kami dalam memilih Kongso Sukoco sebagai Tokoh Teater Modern di NTB. Keputusan memilihnya tentu saja dibarengi oleh proses diskusi yang panjang dengan beberapa rekan seniman,” ungkap Indra kepada NTB Satu, Minggu, 9 Oktober 2022.
Sejak awal kemunculan, OnStage digagas oleh semangat kolektif bersama pelaku-pelaku teater yang berada di NTB. Spirit kolektif tersebut kemudian tetap menjadi energi yang mengawal gelaran OnStage yang telah dilaksanakan selama empat kali. Dalam gelaran OnStage 2022, Insomnia Theater Movement sangat mencoba untuk menghindari permasalahan-permasalahan yang pernah didapatkan di tahun-tahun sebelumnya.
“Selain itu, kami ingin terus berupaya menciptakan atmosfir dan ekosistem teater yang baik di NTB. Kami mencoba untuk membiasakan masyarakat bahwa pertunjukan teater perlu diapresiasi, salah satu bentuk apresiasinya adalah membeli tiket pertunjukan,” papar Indra.
Terdapat banyak pihak yang menyebutkan bahwa pertunjukan – pertunjukan yang terhimpun dalam OnStage 2022 tidak terlalu mempertimbangkan kualitas karya. Indra menyatakan, pandangan tersebut memang boleh diajukan. Namun, Indra menjelaskan, yang menjadi nilai kurasi dalam OnStage 2022 adalah intensitas proses yang telah dilakukan oleh berbagai kelompok penampil di masing-masing daerahnya.
“Kelompok-kelompok teater yang tampil dalam OnStage 2022 memang secara keseluruhan berasal dari Pulau Lombok. Namun, pada tahun 2023, tidak menutup kemungkinan kami akan mengundang sepuluh kelompok teater yang mewakili masing-masing kota dan kabupaten yang ada di NTB. Hal tersebut dilakukan dengan niat mengidentifikasi persebaran kelompok, pelaku serta aktivitas teater yang terdapat di NTB,” jelas Indra.
Lebih lanjut, Indra menerangkan, evaluasi paling besar dari OnStage 2022 adalah mempersiapkan waktu yang lebih panjang untuk gelaran OnStage 2023. Apabila OnStage 2023 digelar pada bulan Oktober, Insomnia Theater Movement akan berkomunikasi dengan kelompok penampil pada bulan Maret atau April. Hal itu dilakukan agar seluruh persiapan jauh lebih matang, baik dari sisi manajemen dan estetika pertunjukan.
“Kami mengharapkan OnStage dapat menjadi platform belajar mengenai tata cara kelola manajemen pertunjukan teater yang baik, tidak melulu soal hal-hal yang bersifat artistik dan estetika,” harap Indra.
Kepada pihak pemerintahan, Indra sangat mengharapkan agar terus diberikan dukungan, baik dari sokongan dana atau pun hal-hal teknis lainnya.
“Selain itu, kami pun berharap agar pemerintah tetap menjalin komunikasi yang baik dengan Insomnia Theater Movement,” tandas Indra.
Terkait dengan tema gelaran OnStage 2022, yaitu “Max Arifin dan Teater,” perlu diketahui bahwa Max Arifin merupakan salah satu tokoh teater NTB yang pernah berhasil menorehkan tinta emas di kancah teater nasional pada puluhan tahun silam dengan menghasilkan beraneka macam karya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, sosok Max Arifin mulai memudar dan cenderung tidak dikenal oleh masyarakat NTB.
Untuk itu, Insomnia Theater Movement menyelenggarakan kegiatan On Stage 2022 dengan niatan ingin mengangkat kembali spirit tokoh lokal dalam bidang Teater, terutama mengenai sosok Max Arifin. (GSR)