Sumbawa Barat

Mimbar Bebas “Refleksi 19 Tahun KSB”, Warga Lingkar Tambang Ungkap Indikasi Diskriminasi PT. AMNT

Mataram (NTB Satu) – Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (Amanat), menggelar mimbar bebas, mengungkap berbagai sisi dan indikasi diskriminasi dirasakan warga lingkar tambang  PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Mimbar bebas berlangsung di Ibu Kota Taliwang, Sabtu 26 November 2022  malam.

Mimbar bebas bertajuk “Tambang untuk Siapa dan Mensejahterakan Siapa?”, mengupas sisi kemanusiaan warga korban tambang. Mulai dari ekspresi seorang ibu warga “mulut” tambang, Desa Maluk Kecamatan Maluk, yang meratapi ketidak adilan atas suaminya yang ditolak bekerja di tambang karena masuk daftar black list perusahaan.

Ada juga  pengakuan mengejutkan dari Kepala Desa Tatar, Muhammad Refleksi Yunus, yang menyebut tambang tak mengakomodir peluang kerja dan akses bantuan infrastruktur serta pemberdayaan.

“Kami hanya menerima seratusan bungkus sembako yang diberikan manajemen Amman setiap Bulan suci Ramadhan saja,” ungkapnya lirih. 

Reaksi keras dan sangat emosional juga ditunjukan, Kamsuri, warga Desa Tebo Kecamatan Poto Tano atau kecamatan yang terletak di pintu masuk Kabupaten Sumbawa Barat. 

Ia meratapi ketidakjelasan informasi mengenai program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Amman Mineral. Menurutnya, warga yang jauh dari tambang tidak tahu betapa besarnya alokasi dana pemberdayaan yang sudah digelontorkan perusahaan selama ini.

“Saya shock, ternyata dana CSR itu besar sekali. Warga mulut tambang saja menderita, apalagi kami yang jauh disini yang tidak tahu apa apa,” katanya, lugas.

Mimbar bebas tersebut menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya praktisi dan dosen Universitas Muhammadyah Jogja, Dr.Zulkarnaen. Akademisi asli Sumbawa Barat itu mendukung penuh gerakan Amanat, sebab mereka merepresentasikan fakta atas gambaran ketidak adilan yang dirasakan warga korban tambang.

“Ini juga menaikkan posisi tawar pemerintah kok. Sebaiknya perusahaan ditutup saja kalau tidak memberikan sumbangsih produktif. Pemerintah juga gak boleh egois.  Baik pemeirntah daerah dan Provinsi. Ajak masyarakat berdialog, bahas dan cari solusi. Sebab tanah ini milik rakyat dan aset kita,” pintanya.

Selain akademisi hadir juga pengamat kebijakan publik, Rendy dan ketua KNPI Sumbawa Barat, Randy Darmansyah dan Ketua Amanat, Ery Satriawan,SH.MH,.CPCLE.

Sementara itu, diakhir mimbar bebas, seluruh narasumber dan audiens, sepakat mendukung dan bersatu, agar hak hak masyarakat Sumbawa Barat seperti dana CSR, peluang kerja dan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) serta pencemaran lingkungan bisa diperbaiki. 

Upaya Pemberdayaan PT. AMNT 

Terkait kegiatan mimbar bebas ini, belum ada tanggapan dari manajemen PT. AMNT. External Communication Manager PT. AMNT, Ananta Wisesa belum merespon poin poin konfirmasi ntbsatu.com

Namun sebelumnya, PT. AMNT menjawab kritik Amanat KSB dan sejumlah pihak lainnya terkait aliran dana CSR. Berbagai program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat telah dilakukan  dengan tiga  fokus,  di antaranya  pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Pariwisata Berkelanjutan, Penguatan Ekonomi.  

“Ambil contoh dalam hal pengembangan SDM, PT. Amman memiliki program beasiswa pendidikan vokasi untuk coding dan programming dalam mempersiapkan generasi muda Kabupaten Sumbawa Barat agar melek terhadap trend digital saat ini,” kata Head of Corporate Communications PT. AMNT, Kartika Octaviana. 

Selain itu, ada juga terkait Pariwisata Berkelanjutan, Amman memiliki program beasiswa hospitality (keramahtamahan) yang diperuntukkan untuk mempersiapkan generasi muda Kabupaten Sumbawa Barat terhadap potensi pariwisata dari KSB itu sendiri, melihat banyaknya permintaan tenaga kerja utk hotel, resort maupun restaurant di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. 

Sementara penguatan ekonomi, baru-baru saja Amman meluncurkan program inkubasi bisnis bagi UMKM di wilayah Sumbawa Barat. Di mana dalam proses pelatihan tersebut para partisipan atau peserta pelatihan akan mempelajari berbagai materi terkait bagaimana mengelola bisnis UMKM yang dimilikinya serta jangka panjangnya tentunya agar bisnis UMKM yang dimiliki dapat naik kelas ke jenjang berikutnya. 

Materi yang diajarkan antara lain pengelolaan bisnis yang akan didapatkan peserta, antara lain perencanaan usaha, pengelolaan keuangan, cara membangun branding, pemasaran produk, hingga dampak bisnis terhadap lingkungan dan masyarakat (HAK

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button