Pemerintahan

Jumat Salam: Menteri PDDT Apresiasi Gagasan Pemprov NTB soal Kawasan Desa Terpadu

Mataram (NTBSatu) – Menteri Pemberdayaan Desa dan Daerah Tertinggal (PDDT), Halim Iskandar, memberikan respon positif terhadap gagasan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menginisiasi konsep pengembangan Kawasan Desa Terpadu.

Baca Juga: Jumat Salam Museum NTB: Bantu Desa Batu Kumbung Bentuk Museum Desa

IKLAN

Hal ini diungkapkan dalam acara Gerakan Penanaman Pohon dan Jumat Salam, di Bike Park Meninting, Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Jumat, 24 November 2023.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan PJ Sekda NTB, Fathurrahman, menyoroti ketimpangan antara desa wisata dan desa lain yang tidak menyandang status sebagai Desa Wisata.

Menurut Fathurrahman Desa Wisata memberikan dampak kurang baik bagi desa biasa.

” Pada tahun 2024, kami menyiapkan 99 desa untuk menjadi desa wisata, mudahan ke 99 desa ini benar-benar menjadi desa wisata. Dan ke depan pak menteri, mungkin kami ingin, menciptakan menginisiasi juga, satu desain, berkaitan dengan Kawasan Desa Terpadu, karena kami melihat desa juara atau desa wisata, hanya berpengaruh ke desanya itu itu saja,” katanya.

IKLAN

“Dampak untuk desa lainnya tidak kelihatan, malah mengganggu desa yang mempunyai prestasi itu, sehingga ke depan mungkin ada kawasan yang bisa diciptakan entah itu dalam satu kecamatan, atau kawasan yang terintegrasi,” imbuhnya.

Lanjut Fathurrahman, Kawasan desa terpadu ini di inisiasi guna meminimalisir ketimpangan yang terjadi diantara desa wisata dan desa biasa.

Menurutnya, masing-masing desa memiliki potensi yang berbeda.

Berita Terkini:

Sehingga ketika ada label desa wisata sementara di desa lain ada masalah lain tudak, disitulah akan muncul ketimpangan seperti desa wisata pengelola air, sementara desa lain kekurangan air.

Hemat dia, dengan inisiasi Kawasan Desa Terpadu, akan dapat mengurai permasalahan desa dan ketimpangan yang terjadi.

“Tentu dengan itu, kita akan banyak bicara dan masing-masing desa tentu punya potensi yang berbeda pula, sehingga kami dapat menyatukan itu, ketika di satu desa, persoalan sampah, sementara didekatnya ada persoalan air yang tidak mengalir dan sebagainya,” jelas dia.

Menteri PDDT yang hadir saat itu mendengar alasan PJ sekda menginisiasi pembentukan Kawasan Desa Terpadu.

Menteri PDDT, Abdul Halim menyambut baik atas inisiatif tersebut.

Bahkan ia sendiri mengakui adanya ketimpangan antara desa wisata dan desa biasa.

Abdul Halim yang akrab disapa Gus Menteri mengapresiasi inisiatif pemerintah provinsi NTB.

Dia pun membeberkan jika pihaknya juga sedang menginisiasi hal yang sama dengan pemprov NTB.

“Saya merespon positif apa yang disampaikan oleh pak PJ Sekda tadi, memang fenomena hari ini Pak Sekda, terkait dengan desa wisata itu memang harus kewilayahan. Harus tidak bisa tidak, karena sudah banyak kita temukan permasalahan hubungan antar desa, beberapa titik tidak perlu saya sebutkan disini. Maju desa wisatanya, tetangganya gak dapet apa-apa, akhirnya jalannya di portal,” jelasnya disambut kelakar tawa hadirin.

Baca Juga: Majukan Pelestarian Warisan Budaya, Museum NTB Dorong Desa Sigerongan Bentuk Museum Desa

“Dan memang itu terus kita gaungkan supaya setiap membangun desa wisata sudah berpikir kawasan, sudah berpikir ekosistem, tidak hanya berpikir sektoral, alhamdulillah di NTB, itu ternyata sudah menjadi bahan pemikiran dan akan menjadi kebijakan yang bagus, kita apresiasi kepada PJ Gubernur, dan PJ Sekda kita yang luar biasa,” katanya diiringi tepuk tangan peserta yang hadir di acara Gerakan Penanaman Pohon dan Jumat Salam. (SAT)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button