Mataram (NTBSatu) – Sebanyak lima mahasiswa program studi Sosiologi Universitas Mataram (Unram) telah menyelesaikan Praktik Kuliah Lapangan (PKL) di Dinas Perindustrian Provinsi NTB. Periode PKL berlangsung selama tiga bulna, sejak Januari hingga Maret 2024.
Lima mahasiswa tersebut melaksanakan PKL mendaptkan pendampingan seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yakni Khalifatul Syuhada, S.Sos., M.Sosio.
Adapun program PKL, yaitu pendampingan kepada Industri Kecil Menengah (IKM) di NTB. Hal ini untuk memperkuat industri lokal agar dapat menguasai pasar dalam negeri, seperti pendampingan imendapatkan Nomor Izin Bersurat (NIB), sertifikat halal, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terdaftar, dan menguasai digital marketing.
“Dengan demikian, produk IKM lokal menjadi lebih berdaya saing di pasar nasional maupun internasional,” kata Ifa, sapaan dosen pembimbing PKL.
Ia menjelaskan, sebelum memberikan pendamping kepada pelaku IKM, mahasiswa terlebih dahulu mendapat pembekalan dari Dinas Perindustrian. Pembelakanya berupa wawasan yang komprehensif mengenai dunia industri dan bagaimana cara mendampingi IKM lokal.
“Harapannya melalui kegiatan ini, mahasiswa PKL Sosiologi dapat lebih siap dan percaya diri menghadapi tantangan di dunia kerja,” jelas Ifa.
Setelah mendapat pembekalan, mahasiswa PKL Sosiologi Unram langsung terjun mendampingi beberapa IKM lokal yang ada di sekitaran Mataram. Salah satunya, IKM Dapur Gaza.
Mahasiwa Sosiologi Unram Dampingi IKM Dapur Gaza
Sebagai informasi, IKM Dapur Gaza adalah usaha milik Ibu Rita. Usaha ini berlokasi di Karang Kelok, Ampenan, dengan menjual produk makanan berupa kacang asin.
Pendampingannya berupa pembuatan Nomor Izin Berusaha (NIB), pemilihan kemasan yang lebih baik. Serta, pembuatan stiker untuk menciptakan identitas yang unik sehingga mudah dikenali oleh publik.
“Dengan kegiatan pendampingan ini, harapannya IKM Dapur Gaza dan IKM-IKM lainnya di sekitar Mataram dapat meningkatkan potensi dan daya saing usaha. Sementara, untuk Mahasiswa PKL Sosiologi dapat memperkuat pemahaman tentang dunia industri dan menjadi modal berharga bagi mahasiswa, dalam menghadapi dunia kerja di masa mendatang,” harap Ifa.
