Mataram (NTBSatu) – Pengerjaan air mancur di Monumen Mataram Metro ditargetkan rampung tahun ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning mengatakan, target pengerjaan Monumen Mataram selesai tahun ini.
“Di sana akan ada air mancur, kolam dan kemudian yang lain. InsyaAllah sudah selesai tahun ini,” kata Lale.
Pengerjaan air mancur saat ini sudah dilakukan untuk dua sisi yang lain dari air mancur tersebut.
Dinas PUPR Kota Mataram menargetkan semua pengerjaan penataan pintu masuk kota itu bisa selesai selama lima bulan ke depan dengan pagu anggaran sebesar Rp950 juta.
“Untuk bagian atas sudah finis, dan target kita memang sudah selesai dengan anggaran yang sekarang,” jelas Lale.
Penambahan fasilitas itu disebutnya sudah selesai, sehingga tidak ada lagi pengalokasian anggaran.
Sementara untuk pemeliharaan Monumen Mataram Metro sendiri, Lale mengatakan tidak membutuhkan pemeliharaan yang cukup besar, karena monumen tersebut terbuat dari beton, baja, dan lapisan luar dari alumunium.
“Kita hanya bersihkan saja, tapi kalau untuk karatan tidak. Tidak ada anggaran setiap tahun untuk pemeliharaan,” ungkapnya.
Berita Terkini:
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
- Banjir di Pulau Sumbawa, 4.850 KK Terdampak dan 316 Ekor Hewan Ternak Hanyut
Setelah rampung ditata, konsep Monumen Mataram Metro kali ini berubah.
Sebelumnya, masyarakat bisa mengunjungi monumen tersebut untuk melihat Kota Mataram dari ketinggian. Namun, saat ini akses ke puncak monumen ditutup.
“Sebenarnya kalau mau bypass lewat tengah ada pintu di sana dan naik lewat tangga. Konsep selanjutnya mau bagaimana, kita tunggu kebijakan Pak Wali,” kata Lale.
Lale menjelaskan bahwa saat pembangunan Monumen Mataram Metro, sudah dibuatkan terowongan yang bisa tembus ke lahan bekas Rumah Makan Bebek Galih.
“Kalau kebijakan Pak Wali mengikuti konsep yang awal, nanti kami crossing (buatkan jalan) lewat bawah tanah di bawah jalan yang ada sekarang ke Eks Bebek Galih,” ungkapnya.
Di dalam tanah itu sambungnya ada terowongan untuk jalur masuk dan keluar dengan ukuran masing-masing tinggi 3 meter dan lebar 2 meter.
Namun terkait dengan penggunaan terowongan ini, Lale menegaskan menunggu kebijakan Wali Kota Mataram sebagai pimpinan daerah, karena semua desain sudah disiapkan.
“Tinggal tunggu kebijakan Pak Wali Kota,” tutupnya. (WIL)