Distan Kota Mataram Terjunkan 42 Anggota Tim, Periksa Hewan Kurban di Seluruh Kecamatan
Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Pertanian akan menerjunkan 42 anggota tim pemeriksa kesehatan hewan kurban ke enam kecamatan di Kota Mataram pada awal Juni 2024.
Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan kurban yang dijual dan dipotong pada Hari Raya Idul Adha 1445 H aman dan sehat bagi masyarakat.
“Tim kesehatan hewan kami akan mulai turun awal Juni ini untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban, baik di tingkat pedagang maupun saat pemotongan,” jelas Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Mataram Hj. Baiq Raihul Jannah.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit pada hewan kurban, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Penyakit Kulit Berbenjol / Lumpy Skin Disease (LSD), dan Peste des Petits Ruminants (PPR).
“Fokus pemeriksaan kami adalah pada mata, mulut, dan kaki hewan. Kami juga akan memeriksa tanda-tanda penyakit lain seperti batuk pilek dan bulu kusam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hj. Baiq Raihul mengimbau masyarakat untuk teliti dalam memilih hewan kurban.
Berita Terkini:
- Prabowo Janji Sikat Maling Uang Rakyat di Hadapan Pengungsi Bencana Sumatra
- Reaksi Prabowo Diminta Jadi Presiden Seumur Hidup oleh Bupati Aceh Tenggara
- Korban Banjir dan Longsor Sumatra Bertambah, 604 Meninggal dan 464 Hilang
- Kurang dari 24 Jam, Galang Donasi Ferry Irwandi untuk Bencana Sumatra Tembus Rp6 Miliar
- Wamen Fahri Puji Kepemimpinan Bupati Jarot, Sebut Sumbawa Jadi Penyumbang Pendapatan Nasional
“Pastikan hewan yang dibeli aktif bergerak, memiliki nafsu makan baik, dan bulu tidak kusam. Untuk sapi, perhatikan hidung basah, mata bersinar, serta mulut, hidung, dan rektum atau anus yang bersih,” tuturnya.
Pedagang hewan kurban di Mataram sangat senang mendengar kabar baik dari Pemkot Mataram ini.
“Pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini sangat penting untuk memastikan hewan yang dijual aman dan sehat bagi masyarakat,” kata salah satu pedagang hewan kurban di Mataram, Sofian
Namun, ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan pemeriksaan dari dinas terkait.
“Masyarakat harus tetap teliti dalam memilih hewan kurban. Perhatikan kesehatan fisik hewan dan tanyakan kepada pedagang tentang asal usul hewan tersebut,” ujarnya. (WIL)



