Lombok Timur (NTBSatu) – Kepala UPT Dikbud Kecamatan Sikur, Lombok Timur, diduga memaksa semua sekolah dasar di kecamatan tersebut untuk menganggarkan pengadaan CCTV di sekolah.
Salah seorang bendahara sekolah yang menolak disebut namanya, mengatakan pihaknya dipaksa untuk menganggarkan pengadaan CCTV di sekolahnya.
“Kita disuruh anggarkan pengadaan CCTV di sekolah. Di mana kalau kita pasang 4 titik kita harus keluarkan anggaran Rp7 juta, dan kalau 8 titik kita disuruh anggarkan Rp10 juta” kata bendahara yang tak ingin disebut namanya itu, Rabu, 27 Maret 2024.
Padahal menurutnya, keberadaan CCTV di sekolahnya tidak begitu darurat. Karena masih banyak kebutuhan lain yang lebih genting untuk sekolah.
“Menurut saya CCTV tidak terlalu urgent, karena masih banyak kebutuhan lain belum ada di sekolah, seperti laptop dan kebutuhan lain.” ucapnya
Berita Terkini:
- Sosok Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Pengusul Wapres Gibran Diganti
- Mutasi Pejabat Ditunda, Komunikasi Elite Pemprov NTB Dipertanyakan
- Netizen Lancarkan “Serangan” setelah Mobil Damkar Diminta Bayar Parkir saat Bertugas
- Ratusan Mahasiswa Tamsis Bima Bakal Diwisuda, Ada yang Lulus Hanya 3,5 Tahun
Sementara, Kepala UPT Dikbud Kecamatan Sikur, Karyatul mengungkapkan hal itu merupakan sepenuhnya kesepakatan sekolah yang diteruskan ke Kepala Gugus Desa Montong Baan, Lalu Ayunan.
Lalu Ayunan menjelaskan, pengadaan CCTV di sekolah tidak ada intervensi dan pemaksaan sama sekali kepada sekolah.
“Pemasangan CCTV di sekolah tidak ada pemaksaan, buktinya dari 57 sekolah dasar di Kecamatan Sikur, baru 28 sekolah yang memasang CCTV,” jawab Ayunan.
Ia menjelaskan, bahwa pemasangan CCTV ditujukan untuk memantau kegiatan belajar-mengajar dan mengantisipasi kasus bullying di sekolah. (MKR)