Daerah NTB

Pelaksanaan Asesmen Nasional 2022 Berbeda, Pengawasan Silang Antar Sekolah akan Diterapkan

Mataram (NTB Satu) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bakal melaksanakan Asesmen Nasional 2022 pada Agustus sampai dengan September 2022 mendatang. Pelaksanaan Asesmen Nasional di tahun 2022 akan berbeda dibandingkan tahun 2021.

Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Purni Susanto mengatakan, pelaksanaan Asesmen Nasional bakal berbeda dari tahun sebelumnya.

“Tahun 2022 ini, pelaksanaan Asesmen Nasional diawali dengan Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar terlebih dahulu. Selanjutnya baru Asesmen Kompetensi Minimum,” ungkap Purni, dihubungi NTB Satu, Jumat, 8 April 2022.

Perubahan prosedur pelaksanaan asesmen nasional dilakukan berdasarkan hasil evaluasi di tingkat nasional. Purni menjelaskan, pelaksanaan Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar ternyata banyak mengalami kendala.

“Misalnya, jawaban responden banyak yang tidak akurat, tidak tuntas, tidak menjawab semua pertanyaan dan bahkan banyak yang menjawab asal asalan. Belum lagi tingkat partisipasi guru dan kepala sekolah yang masih terbilang rendah. Nah masalah masalah ini yg harus diantisipasi dengan pelaksanaan survei terlebih dahulu sebelum AKM,” jelas Purni.

IKLAN

Dari evaluasi sebelumnya, Purni Susanto memaparkan, pihak sekolah perlu menerapkan sistem pengawasan silang. Hal tersebut ditujukan agar hasil asesmen dapat dipertanggungjawabkan dan lebih kredibel.

“Asesmen tahun 2021 banyak sekali sekolah tidak melakukan pengawasan silang, yakni pelaksanaan Asesmen Nasional yang tidak diawasi oleh guru dari sekolah berbeda. Akibatnya, guru yang mengawasi siswanya sendiri cenderung membantu memberikan jawaban kepada siswanya demi gengsi sekolah, agar hasilnya lebih baik,” pungkas Purni.

Untuk diketahui, komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi. Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Diharapkan dari hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar yang disebut profil pelajar Pancasila. Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya.

Terkait asesmen nasional, semua sekolah wajib ikut, baik sekolah negeri maupun swasta. Sementara yang akan dipilih acak yaitu siswa sebagai peserta asesmen. Siswa yang ikut berasal dari kelas V, VIII, dan XI. Untuk jenjang SMP dan SMA sederajat, sebanyak 45 orang siswa dipilih mengikuti asesmen nasional. Sedangkan untuk jenjang SD, sebanyak 30 orang mengikuti asesmen nasional. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button