Mataram (NTBSatu) – Permasalahan sampah di Kota Bima, merupakan salah satu persoalan krusial. Per harinya, produksi sampah di Kota Bima mencapai 414 meter kubik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Syarief Bustaman menyampaikan, dalam hal penanganan sampah, DLH Kota Bima masih kekurangan personil yang ditempatkan di lapangan.
Berdasarkan hitungan rasio beban kerjanya, DLH sendiri masih butuh sekitar 75-100 orang tenaga lapangan.
“Untuk personil kita sekarang, tenaga non-ASN atau tenaga kontrak sebanyak 173 personel. Kemudian tenaga PNS 112 orang,” kata Syarief kepada NTBSatu, Kamis, 15 Februari 2024.
Syarief berpikir, jika jumlah tenaga kerja lapangan itu terpenuhi, maka semua ruas jalan mulai dari gerbang kota jalan lintas Bima-Sumbawa, jalan Sultan Kaharuddin, jalan Martadinata, jalan Gadjah Mada, jalan Soekarno Hatta, jalan Sudirman, dan beberapa jalan arteri lainnya, akan diisi oleh petugas atau peramu kegiatan penyapu regular.
Berita Terkini:
- Promo Gila Digimap, Harga iPhone 13 dan 15 Turun Drastis Hingga Rp5 Juta
- Tuai Banyak Kritikan, Mori Hanafi Pastikan NTB Tetap Jadi Tuan Rumah PON 2028: Kesiapan Venue 80 Persen
- Mau Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih? Ini Syarat dan Susunannya
- RSUD H. Moh Ruslan: Sebuah Penghormatan Mengabadikan Pengabdian bagi Peletak Fondasi Kesehatan Kota Mataram
“Tapi kondisi sekarang dengan jumlah kita yang masih terbatas, mengharuskan tenaga yang ada untuk berkerja ekstra,” ujarnya.
Kekurangan tenaga kerja ini, sambungnya, bukan unsur kesengajaan. Tapi memang, setiap tahunnya, DLH belum mendapatkan alokasi pengadaan tenaga teknis atau ASN.
“Sehingga pegawai yang pensiun meninggal, mutasi dan sebagainya belum tersubsitusi,” bebernya.
Kendati tenaga kerja lapangan yang kurang, Syarief mengklaim, untuk kebutuhan peralatan dirasa sudah mencukupi.
Misalnya di DLH terdapat sejumlah mobil pengangkut sampah, seperti 28 dump truck, 27 kontainer, dan juga armada sampah kelurahan, yang terdiri dari 8 armada roda empat dan 3 armada roda tiga.
“Untuk kelurahan dengan kondisi armadanya terbatas atau yang masih mengoperasionalkan roda tiga, itu kita bantu dia dengan menyiapkan depo transit,” tandasnya. (MYM/*)