Mataram (NTBSatu) – Masyarakat di Dusun Batu Kemalik, Desa Bukit Tinggi, Lombok Barat merasa lega. Lahan mereka yang menjadi korban aktivitas proyek Bendungan Meninting akhirnya diperbaiki pihak pengerja proyek.
Kepala desa (Kades) Bukit Tinggi, Ahmad Muttakin mengatakan perbaikan lahan warga mulai dikerjakan pihak pengerja proyek, Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I pada beberapa waktu lalu.
“Pengerjaanya masih berjalan sampai hari ini,” jelas Muttakin kepada NTBSatu, Jumat, 26 Januari 2024.
Dia menyebut, pihak BWS langsung melakukan perbaikan sementara pasca mendengar keluhan warganya. Pihak BWS sendiri dalam perbaikannya langsung menurunkan sejumlah ekskavator berwarna untuk menimbun lahan warga yang terdampak longsor.
Lahan milik tiga Kepala Keluarga (KK) di sekitar wilayah proyek bendungan itu disusun batu dan ditimbun dengan tanah. Beberapa titik jalan yang biasa dilalui warga setempat pun perlahan diperbaiki dengan dilakukan rabat beton.
Tidak hanya itu, di sekitar lahan warga juga dipagari bambu. Pihak pengerja proyek juga telah memberikan garis bahaya berwarna kuning di perbatasan lahan dengan area longsor.
Baca Juga: LSI Rilis Hasil Survei Elektabilitas Pemilu di Sumatra Barat, Prabowo Bersaing, Ganjar Merosot Tajam
“Sudah ada kelihatan lebih baik dari sebelumnya,” kata Muttakin.
Diakui kepala desa, meskipun lahan warga telah diperbaiki pihak BWS, namun kerugian lain seperti pohon tumbang belum diganti. Informasi yang diterimanya, pihak pengerja proyek masih melakukan pengkajian.
“Kemarin mereka (BWS) izin ingin melakukan pengeboran lahan warga untuk ambil sample,” ucapnya.
Selain itu, dia juga merasa bersyukur hingga kini warganya tidak lagi mengalami longsor. Selain curah hujan yang tidak terlalu tinggi, ini juga berkat perbaikan yang dilakukan. “Kegiatan pencegahan longsor juga dilakukan setiap hari,” jelasnya.
Musibah ini nampaknya juga menjadi perhatian pihak lain, seperti kepolisian. Muttakin menjelaskan, beberapa waktu Polresta Mataram didampingi Kapolresta Kombes Pol Ariefaldi Warganegara langsung mendatangi korban longsor.
“Kapolresta bersama beberapa personelnya datang memberikan bantuan pada 12 Januari 2024,” sebutnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Bukit Tinggi, Ahmad Muttaqin mengatakan, jumlah masyarakat yang terdampak dari adanya proyek tersebut sebanyak 18 KK. Sebagian besar dari Dusun Batu Kemalik, Desa Bukit Tinggi. Selain masyarakatnya, dua desa lain juga menjadi korban penggalian bendungan.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Marak di Lombok Timur, BEM UGR Gelar Talkshow, Cek Tanggalnya!