Mataram (NTB Satu) – Kawasan kumuh di Kota Mataram saat ini tersisa sekitar 75 hektare. Dari jumlah yang tersisa tersebut, Lingkungan Tegal, Kelurahan Selagalas, menjadi satu-satunya kawasan kumuh dengan kategori berat.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri mengatakan bahwa kawasan kumuh di Kota Mataram berkurang setiap tahunnya yaitu 303 menjadi 75 hektare.
“Sekitar 75 hektare yang masih kumuh, dan hanya satu spot yang masih bisa dikatakan kumuh berat yaitu di Tegal Selagalas, kalau kumuh ringan itu sekitar 1 atau 2 jumlahnya kecil-kecil,” ungkapnya.
Berita Terkini:
- Wagub NTB Umi Dinda Klarifikasi Penundaan Mutasi: Terkendala Rekomendasi Kemendagri
- PKBI NTB: Bentuk Satgas PPKS, Batalkan Peleburan DP3AP2KB
- Terkendala Undangan, Mutasi Pejabat Pemprov NTB Sore ini Molor
- PKN Soroti Fraksi di DPRD NTB yang “Diamkan” Kisruh DAK
Nazaruddin mengatakan Pemkot Mataram melalui Disperkim setiap tahunnya melalukan penanganan terhadap kawasan kumuh dengan anggaran dari berbagai lembaga.
“Melalui dana APBD, anggaran pokok-pokok pikiran dewan dan ada yang dikerjakan langsung oleh perkim, selain itu ada juga tambahan dana baru-baru ini dari World Bank sekitar kurang lebih Rp68 miliar” tuturnya.
Dengan demikian, Pemkot Melalui Disperkim terus melakukan penanganan setiap tahunnya, terutama di Lingkungan Tegal yang merupakan kategori berat
“220 sekian hektar sudah tertangani, tetap fokus kami kawasan kumuh berat ada di Tegal, tetapi ada beberapa di sebagian kota Mataram juga kawasan kumuh ringan dan sedang,” pungkasnya. (WIL)