Mataram (NTB Satu) – Puncak kekeringan di Provinsi NTB diperkirakan akan terjadi pada September 2023. Akibatnya, beberapa daerah di NTB pasti akan mengalami kekurangan air bersih.
Tentu dalam menyusuri daerah-daerah yang terdampak kekeringan untuk didistribusikan air bersih memerlukan anggaran.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi NTB H. Ahsanul Khalik mengatakan, pendistribusian air bersih kepada masyarakat terdampak bencana kekeringan, sebenarnya tidak membutuhkan anggaran yang besar.
Berita Terkini:
- Cerita Unik di Balik Penunjukan Helmy Yahya dan Bossman Mardigu sebagai Komisaris Bank BJB
- Viral! Ibu-ibu Bercanda Bawa Bom di atas Pesawat Berujung Diturunkan – Terancam Penjara 8 Tahun
- Intip Afiliasi Politik dan Bisnis Komisaris Bank BJB Helmy Yahya hingga Bossman Mardigu
- 10 Lagu Terbaik Scorpions Sepanjang Masa, Pernah Kolaborasi Bareng Titiek Puspa
Pemerintah hanya perlu menyiapkan anggaran untuk operasional sopir, petugas Tagana, dan bahan bakar mobil tangki.
“Air tidak usah beli, airnya tinggal ambil saja di mata air. Sehingga cost yang dikeluarkan dalam pendistribusian air bersih itu hanya untuk operasional pengemudi, petugas, dan BBM,” kata Khalik, Senin, 11 September 2023.
Dalam hal pendistribusian air bersih bagi masyarakat yang terdampak, Dinsos NTB sudah mendistribusikan 165 ribu liter air bersih, yang tersebar di beberapa wilayah Pulau Lombok. Sedangkan untuk Pulau Sumbawa, kata Khalik, akan ditangani oleh Dinsos dan BPBD Kabupaten dan Kota masing-masing.