Mataram (NTB Satu) – Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan jajaran, termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB (DLHK NTB) melakukan dialog bersama masyarakat Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, terkait pembukaan landfill baru di TPAR Kebon Kongok, Jumat, 25 Agustus 2023 kemarin.
Landfill merupakan tempat khusus yang dibuat untuk membuang sampah dan bahan limbah. TPAR kebon kongok ini sudah beroperasi sejak 1993 silam, dengan mengelola sampah dari Kabupaten Lombok Barat dan kota Mataram.
Wakil Gubernur mengajak masyarakat untuk bekerja sama menangani masalah sampah yang ada di TPA Kebon Kongok. Hal tersebut karena Desa Taman Ayu merupakan salah satu wilayah yang lokasinya dekat dengan TPA Kebon Kongok.
“Program-program pemerintah seperti TPST RDF, pembangunan Landfill, dan yang lainnya dapat dikerjakan oleh masyarakat yang ada di sekitar Kebon Kongok, salah satunya masyarakat Desa Taman Ayu,” ujar Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat berdiskusi bersama masyarakat Desa Taman Ayu.
Baca Juga:
- Soroti Kasus DAK Dikbud NTB, KPK: Sudah Terbatas, Dikorupsi Pula!
- Polisi Koordinasi dengan LPSK untuk Hitung Restitusi Korban Agus Disabilitas
- Perusahaan Sepatu Nike PHK Massal Ribuan Karyawan di Indonesia
- Rumah Warga di Lombok Timur Terancam Jatuh Akibat Longsor
Pada awalnya metode yang digunakan ialah sistem open dumping, dan kini menjadi sanitary landfill. Hal tersebut karena metode open dumping sangat menggangu lingkungan dengan cara sampah yang dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada perlakuan apapun, tanpa ada penutupan tanah.
“Pemerintah Provinsi saat ini telah melaksanakan berbagai program guna menangani masalah sampah di Kebon Kongok. Nantinya TPA Kebon Kongok akan menjadi taman yang indah dan dapat digunakan sebagai tempat rekreasi masyarakat,” harapnya.
Selain itu, Pemprov NTB juga mengupayakan industrialisasi persampahan seperti membangun RDF/SRF dan BSF untuk mengurangi sampah yang masuk ke landfill.
“Penataan ini membuat landfill di TPAR kebong kongok sudah overload sejak tahun 2020 dan bisa dimaksimalkan hingga saat ini. Ketinggian landfill TPAR sudah mencapai ketinggian ekstrem sehingga berbahaya untuk jiwa dan lingkungan sekitar,” katanya.
Oleh karena itu, pembukaan landfill dimaksimalkan untuk penanganan sampah melalui industrialisasi RDF, SRF, dan BSF.
“Kepada masyarakat, agar menjaga pendidikan anak-anaknya. Memberikan pendidikan setinggi mungkin, agar kelak menjadi generasi penerus di Desa Taman Ayu, yang akan membawa Desa Taman Ayu menjadi desa yang lebih maju,” Pesan Ummi Rohmi, sapaan akrab Wagub NTB tersebut. (WIL/*)