ADVERTORIAL

Penelitian di NTB Diprioritaskan untuk Menuntaskan Masalah di Daerah

Mataram (NTB Satu) – Sejumlah permasalahan masih menjadi pekerjaan rumah di NTB, di antaranya sektor kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Masalah ini pun terus-menerus dituntaskan dengan berbagai program yang telah diluncurkan oleh pemerintah Provinsi NTB.

Selain program yang telah diluncurkan, peran penelitian dalam menuntaskan PR di NTB juga menjadi penting. Hal tersebut telah menjadi program yang dijalankan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Inovasi dan Teknologi Brida NTB, Lalu Suryadi, SP. MM., menjelaskan, pihaknya dalam melakukan penelitian mengarah kepada pengayaan ilmu pengetahuan dan research by policy.

“Selain pengayaan ilmu pengetahuan, penelitian yang dilakukan di Brida NTB mengarah kepada kebijakan yang kita sebut sebagai research by policy. Bagaimana kita bisa memberikan kontribusi, rekomendasi kepada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi NTB,” ujarnya kepada NTBSatu, Senin, 7 Agustus 2023.

Program zero waste misalnya, yang dilakukan adalah mengkaji penelitian agar program tersebut kemajuannya lebih bagus. Bahkan, jika ada kendala dalam program tersebut perlu intervensi seperti apa agar pencapaiannya bisa maksimal.

Baca Juga:

“Begitu juga stunting misalnya, bagaimana hal-hal yang berkaitan dengan stunting bisa dengan cepat diselesaikan” tambahnya.

Suryadi menjelaskan, langkah ini sejalan dengan hal-hal yang bersifat kebijakan di nasional. Termasuk, arah prioritas penelitian Brida NTB sama seperti dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yakni research by policy dan keilmuan.

Namun, ia menuturkan untuk penelitian di Brida NTB skemanya adalah kerja sama dengan pihak lain, seperti lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan BRIN.

“Jadi kita kolaborasi untuk melakukan sebuah kegiatan penelitian. Tema kegiatan penelitiannya berasal dari tema yang Brida NTB inisiasi,” ungkapnya.

Ia pun memberikan contoh kerja sama penelitian yang sudah dilakukan oleh Brida NTB bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB.

“Waktu bersama BPTP NTB, kami melahirkan varietas padi yang bisa menyelesaikan masalah stunting karena memiliki kadar zat besi yang lebih tinggi. Sebab rata-rata stunting itu terjadi karena zat besi. Sehingga, awalnya dari makanan yang sering di makan sedikit mengandung zat besi, tetapi sekarang ada makanan yang memiliki zat lebih tinggi. Maka, bisa menjadi rekomendasi bagi masyarakat yang anaknya terkena stunting dan menjadi salah satu upaya menyelesaikan masalah stunting,” tutupnya. (JEF/*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button