Mataram (NTB Satu) – Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di NTB September 2022 sebesar 13,82 persen, meningkat 0,14 persen poin terhadap Maret 2022.
Kemiskinan di NTB terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah minimnya lapangan pekerjaan, rendahnya tingkat pendidikan, dan kurangnya akses terhadap sumber daya dan infrastruktur yang memadai. Terlebih lagi, pandemi COVID-19 juga berdampak negatif terhadap kondisi ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat di NTB.
Berikut merupakan daftar kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terendah hingga tertinggi di NTB pada tahun 2022:
- Kota Bima: 16,44 ribu jiwa.
- Sumbawa Barat: 21,28 ribu jiwa.
- Dompu: 33,27 ribu jiwa.
- Kota Mataram: 45.30 ribu jiwa.
- Lombok Utara: 59,82 ribu jiwa.
- Sumbawa: 64,73 ribu jiwa.
- Bima: 74,46 ribu jiwa.
- Lombok Barat: 99,01 ribu jiwa.
- Lombok Tengah: 128 ribu jiwa.
- Lombok Timur menjadi kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di NTB, yaitu 189,64 ribu jiwa.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan.(RZK)
Lihat juga:
- Jeritan Masyarakat Akibat Tambang Ilegal di Lantung: Pertanian tak Tumbuh, Banyak Ternak Mati
- Bertemu Bappeda NTB, Iqbal Tekankan Dukung Program Makan Bergizi Gratis
- Realisasi DAK Fisik NTB Memprihatinkan, Pemprov Ogah Bayar Proyek Pakai APBD
- DLH Kota Mataram Lakukan Perantingan di Dua Jalan Protokol
- Dua Kawasan Rawan Bencana Hidrometeorologi di Kota Mataram
- Pemda Sumbawa Didesak Bentuk Tim Investigasi Tambang Ilegal di Lantung