Mataram (NTB Satu) – Ketersediaan stok milik Perum Bulog NTB sampai saat ini sangat tercukupi. Bahkan untuk kegiatan penyaluran bantuan sosial dan kegiatan alokasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga dipastikan cadangan di dalam daerah sangat aman.
Karena itulah, Perum Bulog NTB ditugaskan pusat untuk mengirim beras ke beberapa daerah yang ada di tanah air yang stoknya defisit.
Pimpinan Wilayah Bulog NTB David Susanto menegaskan, kegiatan pengiriman beras ini menguatkan posisi Provinsi NTB yang memang sangat strategis sebagai penyangga pangan nasional.
“Sekarang lagi di minta oleh Bulog pusat untuk moving (pengiriman beras) ke beberapa daerah yakni ke NTT, Bali dan Sulawesi Utara,” ujar David di ruang kerjanya, Jumat 5 Mei 2023.
“Beras yang dikirim ke NTT sebanyak 1.600 ton yang masih proses jalan terus dilanjut lagi 3.000 ton, total 4.600 ton. Lalu ke Sulut (Sulawesi Utara) sebanyak 1.500 ton beras. Ke Bali ini proses jalan tapi mendekati selesai 400 ton yang nantinya dilanjut sebesar 2.000 ton lagi,” sambungnya.
Selain ketiga daerah tersebut, Bulog NTB pada tahu 2023 ini juga sudah mengirim beras ke provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dengan total beras yang sudah dikirim sebanyak 5.000 ton.
David Susanto menegaskan lagi, pengiriman beras NTB ini tidak ditargetkan namun penugasan sesuai dengan kebutuhan bahkan daerah yang akan dikirimkan beras tidak tentu.
“Tapi kita sebagai daerah lumbung pangan maka kita mendapat penugasan. Terlebih kita yang diapit oleh dua daerah yang defisit yakni Bali dan NTT. Tentunya kedua daerah itu atau kanwil didaerah itu move nya lebih besar dari NTB,” imbuhnya.
Pengiriman beras ke daerah lainnya lanjutnya, tidak berdampak terhadap ketersedian stok serta mengganggu stabilitas kebutuhan beras bagi masyarakat NTB. Pemerintah dalam hal ini Bulog menghitung stok yang dimiliki sehingga moving tidak lebih besar dari stok yang dimiliki.
Itu semua sudah dihitung baik untuk kebutuhan pangan, cadangan beras pangan pemerintah (CBPP). Bulog NTB dalam hal ini perlu memiliki stok kurang lebih 1.000 hingga 1.500 ton beras selama setahun.
“Semuanya telah dihitung sehingga tidak mungkin Bulog memerintahkan kita sementara stoknya tidak ada,” tuturnya.
Lebih jauh disebutkan David Susanto, penugasan ini menunjukkan bahwa Bulog Pusat sangat percaya kepada Bulog NTB yang dinilai sangat mampu dalam melaksanakan pengiriman beras kedaerah lain. Yang tidak lepas dari tingginya produksi beras atau sentra produksi beras (surplus).
Bulog NTB tahun 2023 ini ditargetkan menyerap sebesar 155 ribu ton yang akan direalisasikan hingga akhir tahun. Penyerapan hingga saat ini terus dilakukan di Pulau Sumbawa yang tengah menggelar panen raya yang diperkirakan berlangsung hingga satu setengah bulan kedepan yang dilanjutkan menyerap di Pulau Lombok. Target 155 ribu ton ini dinilai sangat realistis.(ABG)
Lihat juga:
- Gubernur NTB Iqbal Curhat BUMD Sedang Tidak Baik-baik Saja, Sebut Petinggi Banyak Diisi Orang “Titipan”
- Dugaan Fraud di BRI Unit Bolo Diusut Kejari Bima
- Pendaftar Seleksi Calon Pengurus Bank NTB Syariah Sudah 98 Orang
- Mei 2025 Bertabur Libur, Ini Tanggalnya!
- Wamen PKP Fahri Hamzah Minta Kepala Daerah Masifkan Peran Sistem, Bukan Kerja Pribadi
- Bupati Lombok Timur Lantik 13 Pejabat Guna Kejar Capaian PAD