ADVERTORIALBappeda NTB

Pemdes Talonang Baru Luncurkan Program Kesehatan dan Bibit Produktif untuk Perkuat Pangan

Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Desa (Pemdes) Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menjalankan program kesehatan dan ketahanan pangan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup warga.

Pemdes terus mendorong masyarakat agar membangun pola hidup sehat serta mampu mencegah stunting sejak dini.

“Di aspek kesehatan, kami adakan Treadmill Test (TMT). Selanjutnya pemberian makanan tambahan ke warga,” ungkap Kepala Desa Talonang Baru, Budi Haryo kepada NTBSatu pada Kamis, 27 November 2025.

Budi juga menekankan pentingnya edukasi kesehatan sebagai fondasi perubahan perilaku masyarakat, karena langkah tersebut mampu membangun kesadaran jangka panjang.

“Terobosan kita memberikan mindset pola hidup bersih, pola asuh anak, dan mengarahkan warga untuk membuat kebun sayur dalam rangka menangani stunting,” ucapnya.

Pada sektor ketahanan pangan, Pemdes Talonang Baru menjalankan program bantuan bibit produktif serta penguatan komoditas unggulan.

“Pemberian bantuan bibit alpukat dan kelengkeng. Ketahanan pangan pisang Cavendish jadi sentralnya ke depan,” terangnya.

Budi optimistis, karena lahan pertanian desa memiliki kesuburan yang cukup baik dan mampu mendorong komoditas jagung sebagai program utama.

“Tanah kami lumayan subur meski tergantung dengan curah hujan, irigasi, dan lain-lain. Kalau jagung sudah jadi program unggulan,” ujarnya.

Selain kesehatan dan pangan, Pemdes mulai mengembangkan wisata berbasis konservasi alam untuk memperluas peluang ekonomi warga.

“Terkait pariwisata, kami baru membentuk kelompok wisata. Karena masih keterbatasan anggaran, kami lebih fokus ke konservasi penyu. Masih dalam proses mengarah ke sana,” jelas Budi.

Percepatan Pembangunan

Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.

Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.

RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.

Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.

Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.

Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.

Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.

“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button