ADVERTORIALBappeda NTB

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov NTB Tingkatkan Kemantapan Sistem Irigasi

Mataram (NTBSatu) – Pemprov NTB memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan kemantapan sistem irigasi yang menjadi indikator strategis sektor sumber daya air.

Upaya ini menjadi bagian penting dari arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Menekankan pemerataan dan penguatan infrastruktur dasar. Khususnya pada sektor sumber daya air yang menopang produktivitas pertanian.

Untuk mengukur pemantapan sistem irigasi yaitu dari tingkat pelayanan jaringan yang menyalurkan air menuju area persawahan. Mulai dari kondisi awal pembangunan hingga akhir umur rencana. 

Berdasarkan kewenangan yang tertuang dalam Permen PUPR Nomor 14/PRT/M, pengelolaan daerah irigasi terbagi menjadi tiga. Lebih dari 3.000 hektare menjadi kewenangan pemerintah pusat.

1.000–3.000 hektare menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Kurang dari 1.000 hektare pemerintah kabupaten/kota yang kelola.

Kinerja Bidang Sumber Daya Air NTB Tahun 2023

Persentase Cakupan Pelayanan Areal Irigasi mencapai 78,74 persen, melampaui target sebesar 77,83 persen. Saat ini terdapat 58.105 hektare luas daerah irigasi yang berada dalam kewenangan provinsi.

Dari total 35 Daerah Irigasi di NTB, panjang saluran primer mencapai 433.588 meter. Dengan kondisi 1,06 persen (baik), 44,66 persen (rusak ringan), 37,42 persen (rusak sedang) dan 13,09 persen (rusak berat)

Sementara saluran sekunder sepanjang 826.709 meter. Terdiri dari 1,19 persen (kondisi baik), 30,64 persen (rusak ringan), 43,28 persen (rusak sedang) dan 18,98 persen (rusak berat).

Untuk memastikan layanan irigasi tetap optimal, pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi tidak hanya anggarannya dari APBD, tetapi juga melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). 

Sumber pendanaan ini untuk peningkatan jaringan irigasi, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan. Pelakasanaannya oleh Bidang Sumber Daya Air bersama Balai PSDA Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Kepala Bappeda NTB, Dr. Iswandi, mengatakan, penguatan irigasi merupakan fondasi utama untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“RPJMD menekankan pentingnya infrastruktur dasar, termasuk irigasi, sebagai kunci peningkatan produktivitas pertanian. Capaian ini menunjukkan komitmen kuat kita dalam memastikan distribusi air berjalan baik sehingga hasil pertanian masyarakat semakin optimal,” ungkapnya.

Ia menambahkan, perbaikan sistem irigasi akan terus dipacu secara bertahap untuk memperkecil persentase kerusakan dan meningkatkan kapasitas layanan.

“Ketahanan pangan daerah berawal dari irigasi yang mantap. Karena itu, Pemprov NTB memastikan seluruh program dan pembiayaan diarahkan untuk pemeliharaan dan peningkatan layanan air secara berkelanjutan,” tutup Iswandi. (*)

Berita Terkait

Back to top button