ADVERTORIALDiskominfotik NTB

KSB Masuk Zona Hijau Stunting, Jadi Rujukan Penanganan di NTB

Mataram (NTBSatu) – Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menjadi salah satu daerah yang berhasil menekan angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berdasarkan data terbaru, KSB masuk dalam kategori zona hijau stunting. Menunjukkan bahwa kasus stunting di daerah tersebut berada pada tingkat rendah dan terkendali.

Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri menilai, capaian tersebut tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat di tingkat desa. Program intervensi gizi spesifik dan sensitif berjalan dengan konsisten. Termasuk pemantauan rutin tumbuh kembang anak, pemberian makanan bergizi, serta edukasi kepada orang tua mengenai pola asuh.

“Penanganan stunting tidak hanya terkait layanan kesehatan, tetapi juga kondisi di dalam keluarga. Dukungan emosional dan perhatian terhadap ibu dan anak berpengaruh pada tumbuh kembang mereka,” jelasnya saat menghadiri kegiatan Gerakan Orang Tua Peduli Stunting di Puskesmas Taliwang, Rabu, 30 Oktober 2025.

Ia menegaskan, keberhasilan penurunan stunting memerlukan kerja jangka panjang, keteraturan program, dan koordinasi lintas sektor. Pemerintah daerah sudah melakukan langkah ini melalui kolaborasi antar OPD, puskesmas, kader posyandu, serta peran tokoh masyarakat.

Selain membahas terkait stunting, kegiatan ini juga menyoroti kondisi lansia. Wakil Gubernur menyampaikan, kesejahteraan lansia bukan hanya ditentukan faktor ekonomi, tetapi juga dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan. Lansia yang tetap aktif, mandiri, dan terlibat dalam kegiatan sosial memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Turut hadir dalam acaara tersebut Bupati Sumbawa Barat Amar Nurmansyah, Kepala Dinas Kesehatan NTB Dr. H. Lalu Hamzi Fikri, serta jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten.

Pemerintah berharap, capaian KSB dapat menjadi rujukan bagi daerah lain dalam menerapkan strategi penanganan stunting yang terukur dan berkelanjutan.

“Melalui upaya ini, Kami berharap peningkatan kualitas kesehatan anak dan keluarga dapat terus berlangsung, sehingga menghasilkan generasi yang lebih baik di masa mendatang,” pungkas Indah. (*)

Berita Terkait

Back to top button