Kota Mataram

Debit Air Dipantau Ketat, Pemkot Mataram Waspadai Ancaman Banjir di Hilir

Mataram (NTBSatu) – Memasuki puncak musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram meningkatkan pengawasan debit air pada sejumlah pintu air di wilayah hulu.

Langkah ini untuk mencegah kejadian banjir seperti yang terjadi pada 6 Juli 2025 lalu, ketika curah hujan tinggi memicu luapan air dan merendam permukiman warga di beberapa titik hilir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning menjelaskan, ada delapan pintu air yang menjadi fokus pemantauan intensif. Di antaranya pintu air Mataram Kanan, Mataram Kiri, Gerimak, Babakan, Pesongoran, dan Remeneng.

“Hingga hari ini kondisi debit air masih stabil pada kisaran 40 centimeter. Namun perubahan bisa terjadi cepat ketika hujan turun terus-menerus,” kata Lale, Rabu, 5 November 2025.

Lale menegaskan, batas pengawasan sangat jelas. Ketinggian air 60 centimeter masuk zona waspada, sedangkan 95 centimeter menjadi tanda bahaya. Kondisi itu rawan memicu genangan di wilayah padat penduduk.

Ia mencontohkan, jika ketinggian air di pintu air Kali Unus mendekati 90 centimeter, potensi genangan di Karang Pule menjadi sangat besar.

“Makanya petugas kami stand by di lapangan. Mereka memantau langsung, terutama saat malam hari atau saat hujan turun tanpa jeda,” ujarnya.

Selain patroli fisik, Dinas PUPR Kota Mataram telah mengaktifkan jaringan komunikasi cepat antara petugas pintu air, camat, lurah, hingga kepala lingkungan melalui grup kesiapsiagaan banjir. Sistem ini memastikan informasi perubahan debit air dapat diterima dan ditindaklanjuti secara real time.

“Kalau debit naik, laporan langsung disebarkan. Lurah dan kepala lingkungan bisa segera memberitahu warga untuk bersiap. Bukan panik, tapi siaga,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, daerah cekungan, dan kawasan padat, agar tetap waspada dan menjaga saluran drainase tetap bersih dari sampah.

“Kita sudah punya pengalaman Juli lalu. Musim hujan sekarang harus kita hadapi dengan kesiapan, bukan dengan kecemasan,” tutup Lale. (*)

Berita Terkait

Back to top button