Padi Jadi Penopang Utama Ekonomi Masyarakat Desa Semamung
Mataram (NTBSatu) – Desa Semamung di Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, memiliki sektor pertanian yang menjadi tumpuan utama kehidupan masyarakatnya.
Sebagian besar warga menggantungkan penghasilan dari hasil panen padi yang tumbuh subur di lahan pertanian desa tersebut. Hamparan sawah luas dengan sistem tanam turun-temurun menjadikan Semamung sebagai salah satu wilayah agraris yang produktif di Sumbawa.
Kepala Desa Semamung, Rudi Mustaid menjelaskan, mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani padi. Ia menambahkan, hampir seluruh lahan di Semamung dimanfaatkan untuk menanam padi.
“Pertanian utama masyarakat di Semamung adalah padi, sekitar 90 persen. Sisanya jagung dan palawija,” jelas Rudi kepada NTBSatu, Rabu, 5 Oktober 2025.
Aktivitas pertanian berlangsung sepanjang tahun, karena petani berusaha menjaga kesuburan tanah dan ketersediaan air untuk menunjang produktivitas. Namun, kondisi alam yang kering pada musim kemarau sering memicu kendala dalam irigasi.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah desa bersama masyarakat setempat membangun beberapa kantong air yang berfungsi sebagai penampung cadangan irigasi.
“Dari desa kami sudah buatkan beberapa kantong air untuk petani,” ungkapnya.
Langkah ini membantu petani tetap mengairi sawah mereka meski musim kemarau tiba. Dengan adanya sumber air tambahan, hasil panen padi tetap stabil dan mampu menopang perekonomian keluarga petani.
Padi tidak hanya berperan sebagai komoditas utama, tetapi juga sebagai penopang ekonomi desa yang menjaga perputaran pendapatan masyarakat.
Selain potensi pertanian, Desa Semamung juga memiliki sumber daya alam lain seperti peternakan, perkebunan, dan hasil hutan.
Berdasarkan unggahan Instagram @kemendespdt, desa ini mengembangkan berbagai unit usaha melalui BUMDes Sahabat. Badan usaha tersebut mengelola potensi lokal dengan memproduksi Madu Hutan Sumbawa dan Kacang Mete sebagai produk unggulan khas desa.
Tanggapan Pemprov NTB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor-sektor potensial daerah, seperti pertanian, kelautan, pariwisata, dan sejumlah sektor lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, setiap sektor memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk pada skala desa.
Dalam RPJMD pemerintah daerah telah menetapkan arah pemgembangan sektor-sektor potensial melalui program unggulan agromaritim, yang fokusnya untuk membentuk eko sistem industri agromaritim dari hulu ke hilir. Prioritas dukungan untuk menguatkan swasemenda pangan, serta hilirisasi dan industri pengolahan.
“Sektor-sektor potensial tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kita. Pemerintah terus memberikan dukungan, misal pada sektor pertanian, seperti mulai dari penyediaan benih unggul, pupuk, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen,” ujarnya.
Langkah ini, lanjut Iswandi, sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.
“Masing-masing daerah, tentu memiliki potensi pada sektor yang berbeda-beda. Itu yang akan kita upayakan untuk terus dikembangkan,” ujarnya.
Selain pertanian, sektor kelautan juga menjadi fokus. Termasuk pariwisata. Menjadi program unggulan NTB Pariwisata Berkualitas yang arah pengembangannya terintegrasi dengan pariwisata Bali dan NTT. Sehingga, memperkuat sisi konektivitas logistik maupun mobilitas orang atau penumpang.
“Dengan demikian standar destinasi yang ada di NTB mesti mengikuti standar-standar yang berlaku secara internasional karena Bali menjadi hub pariwisata internasional,” ujarnya.
“Semua sektor ini saling terkait. Jika kita kuatkan bersama, maka dampaknya akan luas, bukan hanya bagi ekonomi daerah, tapi juga kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Tanggapan Pemkab Sumbawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, terus memperkuat langkah pembangunan daerah dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang beragam. Sektor-sektor seperti pertanian, kelautan, peternakan, dan perkebunan menjadi fokus utama pengembangan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa, Dr. Dedi Heriwibowo menjelaskan, Sumbawa memiliki dua kelompok besar sumber daya alam, yaitu sumber daya tidak terbarukan seperti tambang dan mineral, serta sumber daya terbarukan seperti pertanian dan kelautan.
Pemerintah daerah, lanjut Dedi, terus berupaya mengarahkan transformasi ekonomi menuju sektor yang bersifat berkelanjutan.
“Sektor pertanian dan kelautan disebut sebagai pilar utama, karena keduanya mampu menopang kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang,” kata Dedi kepada NTBSatu.
Selain itu, sektor perkebunan juga tumbuh pesat. Kopi Sumbawa menyumbang lebih dari 42 persen produksi kopi NTB, sedangkan komoditas bawang merah terus meningkat dengan kontribusi 13,83 persen.
Dorongan Agrobisnis dan Agroindustri
Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pemerintah daerah mendorong penguatan agrobisnis dan agroindustri untuk menciptakan nilai tambah produk lokal.
“Hasil pertanian dan kelautan perlu diolah langsung di daerah. Gabah harus menjadi beras kemasan, jagung diarahkan menjadi bahan industri pakan, dan udang serta rumput laut harus diolah sebelum diekspor,” jelas Dedi.
Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah daerah untuk membuka peluang investasi industri kecil, menengah, hingga besar. Upaya tersebut harapannya mampu memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)



