Takut Peluru Nyasar, Nelayan Natuna Libur Melaut saat Latihan Militer TNI
Jakarta (NTBSatu) – Warga Desa Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, memutuskan tidak melaut selama dua hari. Keputusan ini karena kekhawatiran warga terhadap potensi peluru nyasar selama latihan militer Yonkomposit I/Gardapati.
Kepala Desa Kelarik, Rausman mengatakan, pihaknya telah mengimbau para nelayan untuk sementara waktu menghentikan aktivitas di laut. Padahal, saat ini masyarakat tengah memasuki musim gurita yang biasanya menjadi masa panen bagi para nelayan.
“Nelayan kita besok libur ke laut. Orang takut juga, takut salah sasaran. Tetapi itu tergantung pribadi juga. Yang jelas kita sudah sering imbau jangan ke laut dulu, karena kita tidak tahu peluru itu bisa meleset ke mana,” ujar Rausman mengutip CNNIndonesia, Rabu, 22 Oktober 2025.
Selain aktivitas melaut, seluruh kegiatan belajar mengajar di Bunguran Utara juga turut dihentikan sementara. Rausman menjelaskan, Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna telah menerbitkan surat edaran untuk meliburkan sekolah-sekolah di wilayah terdampak mulai Rabu, 22 Oktober 2025.
“SD ada tiga, kemudian ada TK, PAUD, SMA, SMP, dan MTS. Ada surat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna khusus untuk Bunguran Utara,” jelasnya.
Daerah Natuna Terdampak Latihan Militer
Desa Kelarik sendiri dihuni 126 Kepala Keluarga (KK) dengan total 398 jiwa, termasuk satu ibu hamil dan dua warga lanjut usia (lansia).
Menurut Rausman, pihak Yonkomposit I/Gardapati sebelumnya telah meminta data warga lansia dan ibu hamil untuk keperluan evakuasi, meski belum ada penjelasan lebih lanjut teknis pelaksanaannya.
“Kemarin mereka sudah minta data untuk evakuasi katanya. Tetapi evakuasi macam mana, kita belum tahu juga,” tambahnya.
Adapun wilayah terdampak latihan militer meliputi Desa Air Lengit, Desa Sebadai Ulu, Desa Kelarik, Desa Batubi, Desa Buton, serta sekitar wilayah Pulau Bunga, Kabupaten Natuna. Pihak berwenang juga mengeluarkan imbauan kepada warga agar:
- Tetap berada di dalam rumah apabila tidak memiliki keperluan mendesak;
- Tidak melakukan aktivitas di kebun atau area terbuka selama latihan berlangsung;
- Lansia, ibu hamil, anak-anak, dan masyarakat yang sedang sakit keras disarankan berpindah ke tempat yang lebih aman.
Sebelumnya, Batalyon Komposit Gardapati (Yonkomposit/1GP) mengimbau warga Kabupaten Natuna agar tidak beraktivitas di luar ruangan pada 22-24 Oktober 2025. Hal tersebut karena satuan TNI akan melaksanakan latihan menembak senjata berat di sejumlah titik wilayah. (*)



