HEADLINE NEWSPemerintahan

Gubernur Iqbal soal Bagi-bagi Uang “Siluman”: Kita Bertanya sama Tuhan

Mataram (NTBSatu) – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menanggapi dugaan bagi-bagi uang “siluman” DPRD NTB.

Dalam kasus ini, salah seorang anggota DPRD NTB, Abdul Rahim menyeret nama orang nomor satu di NTB itu.

Menyinggung kebenaran isu bagi-bagi uang di internal DPRD NTB, Iqbal tidak membeberkannya. Justru ia melempar candaan, agar menanyakan hal itu kepada yang Maha Tahu.

“Kita bertanya sama Tuhan,” ujar Iqbal melempar canda, Kamis, 16 Oktober 2025.

Namun, Mantan Dubes Indonesia untuk Turki ini meluruskan pernyataan salah seorang anggota dewan beberapa hari lalu. Dalam hal ini menyebutkan, sumber dana “siluman” berasal dari direktif gubernur.

Menurut Iqbal, dalam istilah hukum maupun regulasi keuangan daerah, tidak ada yang namanya dana direktif, yang ada hanya program melalui RPJMD dan RKPD. Dalam hal ini semua OPD sebagai instrumen atau roda penyelenggaraan pemerintah daerah.

“Tidak ada dana direktif, program adanya, istilah direktif itu hanya istilah di kita saja. Tidak ada di istilah hukumnya,” jelas Iqbal.

Sebelumnya salah satu Anggota DRPD NTB, Abdul Rahim mengaku dana “siluman” ini berasal dari dana direktif Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal. 

“Direktif Gubernur NTB. Ini bukan Pokir. Benar-benar inisiatif gubernur diberikan kepada teman-teman DPRD baru,” katanya usai menjalani pemeriksaan di ruang Pidsus Kejati NTB, Selasa, 14 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, uang itu untuk menopang progam “desa berdaya” milik Iqbal-Dinda. Seperti pembanguan jalan tani, irigasi, dan lain-lain. Di dalam By Name By Address (BNBA) anggota dewan mendapatkan 10 program masing-masing Rp200 juta.

Karena itu, Bram -sapaan akrab- merasa heran ketika anggota dewan mendapatkan tawaran ‘bantuan’ tersebut. Padahal secara aturan, anggota dewan baru seharusnya menerima dana Pokir di APBD Perubahan 2025.

“Karena logikanya, tidak angin tidak hujan, tiba-tiba dapat uang. Saya memperkirakan dari situ (sumber uang ‘siluman’),” jelas politisi PDIP ini. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button